TEMPO.CO, Jakarta - Australia pada 8 Agustus 2024, meluncurkan Rencana Kemitraan Pembangunan (Development Partnership Plan/DPP) lima tahun yang baru dengan Indonesia. Rencana Kemitraan Pembangunan ini untuk mendukung agenda pembangunan Indonesia dan melanjutkan hubungan institusional dan hubungan antarmasyarakat yang kuat antara Australia dan Indonesia.
"Australia dan Indonesia memiliki kemitraan pembangunan yang telah berlangsung lama berlandaskan rasa saling menghormati, kolaborasi dan saling percaya. Rencana Kemitraan Pembangunan ini selaras dengan prioritas pembangunan dan perencanaan jangka panjang Indonesia, serta tetap fleksibel dan responsif terhadap prioritas yang muncul," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams.
Lewat Rencana Kemitraan Pembangunan, maka selama lima tahun ke depan, kemitraan pembangunan Australia dengan Indonesia akan berfokus pada dukungan terhadap transformasi ekonomi yang setara dan berkelanjutan, masyarakat yang tangguh menghadapi perubahan iklim, serta lembaga-lembaga yang kuat. Aspek-aspek utama dari Rencana Kemitraan Pembangunan juga mencakup Kemitraan Iklim dan Infrastruktur Australia-Indonesia yang baru, yang akan mencakup pendanaan gabungan untuk meningkatkan proyek-proyek infrastruktur yang siap menghadapi perubahan iklim.
Sebuah program kesehatan bilateral baru yang lebih besar akan mendukung ketahanan kesehatan dan prioritas kesehatan lainnya seperti nutrisi. Rencana Kemitraan Pembangunan juga akan melanjutkan komitmen kuat Australia terhadap pembangunan yang dipimpin oleh masyarakat lokal, inklusif dan berkelanjutan.
Sebelumnya dalam kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Jakarta pada Juni 2022, Albanese mengutarakan komitmen memperpanjang kerja sama dan persahabatan. Indonesia dan Australia bermitra erat dalam isu-isu perdagangan, pembangunan, pendidikan, dan keamanan wilayah. Albanese berharap Australia dan Indonesia dapat membangun hubungan lebih jauh, termasuk merevitalisasi hubungan perdagangan dan mempromosikan kerjasama di bidang iklim, infrastruktur dan energi.
Kedutaan Besar Australia di Jakarta menjelaskan kedua negara sama-sama berkeinginan membuka potensi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia. Keduanya juga setuju meneruskan dana infrastruktur dan iklim yang diusulkan Pemerintah sebesar A$200 juta (Rp 2 triliun) dengan Indonesia.
Indonesia, LSM dan berbagai pemangku kepentingan pembangunan telah diajak berkonsultasi dalam penyusunan Rencana Kemitraan Pembangunan ini.
Pilihan editor: Perkosa Puluhan Anjing, Pakar Buaya Dipenjara 10 Tahun di Australia