TEMPO.CO, Jakarta - Hamas menunjuk Yahya Sinwar, kepala Jalur Gaza, sebagai pemimpin politik baru menggantikan Ismail Haiyeh yang tewas dalam serangan di Teheran, Iran. Yahya Sinwar dituduh sebagai dalang serangan mematikan pada tanggal 7 Oktober, dan salah satu militan paling dicari Israel.
Yahya Sinwar banyak menghabiskan waktunya di penjara Israel. Ia lalu muncul sebagai pemimpin kelompok Palestina di tengah-tengah perang yang berkobar.
Sinwar, yang hingga kini merupakan kepala gerakan perlawanan terhadap Israel di Gaza, menggantikan Ismail Haniyeh. Pembunuhannya di Teheran minggu lalu menyebabkan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan meningkatkan kekhawatiran akan serangan terkoordinasi terhadap Israel oleh Iran dan proksi regionalnya.
Setelah 7 Oktober, juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Richard Hecht menjuluki Sinwar sebagai "wajah kejahatan" dan menyebutnya sebagai "orang mati berjalan"
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz juga geram dengan penunjukkan Yahya Sinwar sebagai pengganti Haniyeh. Ia menyerukan untuk "segera menyingkirkan" Yahya Sinwar. "Pengangkatan teroris ulung Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru Hamas, menggantikan Ismail Haniyeh, merupakan alasan kuat lainnya untuk segera melenyapkannya dan menyapu bersih organisasi keji ini dari muka Bumi," kata Israel Katz dalam sebuah pernyataan di situs media sosial X pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Pengangkatan Yahya Sinwar dilakukan saat situasi yang tidak menentu. Ketakutan meningkat akan eskalasi menjadi perang regional yang lebih luas. Iran telah bersumpah untuk membalas dendam terhadap Israel atas pembunuhan Ismail Haniyeh. Hizbullah Lebanon mengancam akan membalas dendam atas pembunuhan Israel terhadap salah satu komandan utamanya dalam serangan udara di Beirut minggu lalu.
Sementara itu, mediator AS, Mesir, dan Qatar berusaha agar negosiasi gencatan senjata tetap dilanjutkan. Iran mengatakan memiliki 'hak hukum' untuk menghukum Israel atas pembunuhan Haniyeh di Teheran
"Dengan memilih Yahya Sinwar sebagai pemimpin kelompok, Hamas mengirim pesan yang kuat kepada pendudukan bahwa Hamas melanjutkan jalur perlawanannya," kata seorang pejabat senior Hamas.
AL ARABIYA | NDTV
Pilihan editor: Top 3 Dunia: Warga Israel Dihujani Roket hingga Sheikh Hasina Anak Pendiri Bangladesh