TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Israel urusan Keuangan Bezalel Smotrich, Senin, 5 Agustus 2024, dalam konferensi Yad Binyamin yang diselenggarakan oleh Israel Hayom, mengatakan bahwa pemblokiran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dapat dibenarkan dan bermoral, meskipun hal tersebut menyebabkan kelaparan bagi dua juta warga sipil.
"Kami membawa bantuan karena tidak ada pilihan lain. Kita tidak bisa, dalam realitas global saat ini, mengelola perang. Tidak ada yang akan membiarkan kami menyebabkan dua juta warga sipil mati kelaparan meskipun hal itu mungkin dibenarkan secara moral sampai para sandera kami dikembalikan. Kemanusiaan yang ditukar dengan kemanusiaan secara moral dapat dibenarkan, tetapi apa yang bisa kita lakukan? Kita hidup hari ini dalam realitas tertentu, kita membutuhkan legitimasi internasional untuk perang ini." katanya.
Menurut Times of Israel, menteri sayap kanan tersebut lebih lanjut mengklaim bahwa Israel perlu mendapatkan kembali kontrol penuh atas apa yang masuk ke Jalur Gaza, dan menyatakan bahwa Hamas yang mengalihkan bantuan adalah "faktor utama" yang memperpanjang perang.
Hal ini terjadi setelah Program Pangan Dunia (WFP) PBB memperingatkan bulan lalu bahwa "hampir setengah juta orang di Gaza menghadapi bencana kelaparan."
Selain itu, pelapor khusus PBB untuk Palestina bulan lalu mempertanyakan bagaimana dunia dapat tetap "diam" atau "acuh tak acuh" terhadap situasi di Gaza, di mana serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 39.600 orang Palestina, dan menyebabkan sebagian besar penduduknya kehilangan tempat tinggal dan kelaparan, lapor Anadolu Agency.
"Bagaimana kita bisa tetap diam, acuh tak acuh, atau tidak aktif dalam menghadapi ketidakadilan yang keji ini, dan tidak merasa munafik ketika memperingati korban genosida lainnya?" Francesca Albanese bertanya.
Menurut laporan terbaru IPC yang bermitra dengan PBB mengenai tingkat kelaparan, 96 persen penduduk Gaza - sekitar 2,15 juta orang - menghadapi kerawanan pangan akut pada tingkat "krisis" atau lebih tinggi.
Pernyataan Albanese tersebut merupakan tanggapan atas postingan Michael Fakhri, Pelapor Khusus PBB untuk Hak atas Pangan, yang mengatakan "Kelaparan di Gaza telah menyebar dari utara ke seluruh Jalur Gaza."
"Setiap orang Palestina di Gaza sekarang menghadapi kelaparan karena kampanye kelaparan yang disengaja dan ditargetkan oleh Israel," katanya.
Sementara itu, Smotrich menambahkan bahwa meskipun ia mendukung Israel untuk memukimkan kembali Gaza, ia tidak menuntut agar hal tersebut ditetapkan sebagai salah satu tujuan perang. Ia berpendapat bahwa jika Israel tidak menarik diri dari Gaza pada tahun 2005, peristiwa 7 Oktober tidak akan pernah terjadi.
MIDDLE EAST MONITOR
Pilihan Editor: Memasuki Bulan ke-10, Perang Israel melawan Anak-anak Gaza Berlanjut