TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina telah menerima hibah US$ 3,9 miliar (sekitar Rp 63 triliun dengan kurs saat ini) dari Amerika Serikat melalui Bank Dunia, kata Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal pada Senin, 5 Agustus 2024.
“Ukraina menerima hibah US$ 3,9 miliar dari Amerika Serikat melalui Bank Dunia. Dana ini akan membantu membiayai pengeluaran anggaran prioritas seperti gaji guru, dokter dan penyelamat, serta tunjangan sosial,” tulisnya di aplikasi pesan Telegram.
Shmyhal mengatakan hibah ini merupakan tahap pertama dukungan anggaran langsung dari Amerika Serikat pada 2024. Tahun ini, Ukraina akan menerima total US$ 7,4 miliar (Rp 119 triliun) anggaran langsung dari Amerika Serikat “yang akan memungkinkan kita untuk melewati periode keuangan ini dengan percaya diri,” katanya.
“Kami berterima kasih kepada Amerika Serikat dan Bank Dunia atas perhatian dan dukungan tingkat tinggi yang memperkuat ketahanan kita dalam melawan agresi Rusia yang biadab,” kata Shmyhal.
Ukraina masih menghadapi invasi Rusia yang dimulai pada Februari 2022. Pasukan Rusia kini terus bergerak maju di beberapa garis depan di wilayah Donetsk timur, melancarkan serangan ganas di dekat Pokrovsk.
Kementerian Keuangan Ukraina, dalam pernyataan terpisah, mengatakan hal serupa dengan Shmyhal bahwa dana US$ 3,9 miliar akan diarahkan untuk gaji guru, staf Layanan Darurat Negara, dan pegawai negeri lainnya, serta bantuan bagi para pengungsi, keluarga berpenghasilan rendah, dan penyandang disabilitas.
“Hibah tersebut akan membantu Pemerintah Ukraina untuk mengganti pengeluaran sosial dan kemanusiaan prioritas tanpa menambah beban utang,” kata Menteri Keuangan Serhiy Marchenko dalam sebuah pernyataan.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa sejak Februari 2022, dukungan anggaran langsung dari Amerika Serikat telah mencapai hampir US$ 27 miliar (Rp 436 triliun), sumber bantuan keuangan terbesar bagi Ukraina. Marchenko mengatakan hibah tersebut merupakan bagian dari paket dukungan besar senilai US$ 60 miliar (Rp 970 triliun) bagi Ukraina.
REUTERS
Pilihan editor: Fakta-fakta Demo Bangladesh yang Dimotori Mahasiswa, Membuat PM Hasina Mundur