TEMPO.CO, Jakarta - Mencermati perkembangan kawasan Timur Tengah akhir-akhir ini, demi keselamatan dan keamanan, Kementerian Luar Negeri RI pada Minggu, 4 Agustus 2024, mengimbau kepada WNI untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Lebanon, Iran dan Israel, sampai kondisi keamanan membaik. Bukan hanya itu, WNI yang berada di wilayah tersebut juga diminta terus meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti langkah-langkah kontingensi yang diarahkan oleh Perwakilan RI.
Khusus bagi WNI di wilayah Lebanon diimbau untuk dapat segera meninggalkan wilayah Lebanon. Bagi WNI yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi Hotline KBRI Beirut: +961 7 0817 310, KBRI Tehran: +989 0 2466 8889, KBRI Amman: +962 7 7915 0407 atau Direktorat Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta : +62 812 9007 0027
Ismail Haniyeh Ketua biro politik Hamas dibunuh pada Rabu, 31 Juli 2024, di Tehran, Iran. Hamas dan Iran sama-sama menyalahkan Israel atas kejadian ini. Tel Aviv tidak menampik mau pun mengiyakan tuduhan tersebut. Pembunuhan Haniyeh dilakukan berselang satu hari setelah pembunuhan pada komandan Hizbullah bernama Fuad Shukr dalam sebuah serangan udara oleh Israel di wilayah pinggir selatan Beirut.
Saat ini muncul kekhawatiran perang akan meledak antara Israel dan Hizbullah setelah kedua belah pihak saling melancarkan serangan dari area perbatasan. Ketegangan meningkat setelah Israel melakukan pembantaian pada hampir 39.500 orang sejak serangan 7 Oktober 2023 yang dilakukan Hamas.
Ketua Hamas yang baru Khaled Meshaal pada Jumat, 2 Agustus 2024, kembali memastikan pihaknya tidak akan sudi mengakui Israel. Hamas juga tidak mau mengkompromikan prinsip-prinsipnya. Masyarakat Palestina pun dipastikan akan tetap bersatu dan mengikuti jalan jihad, penolakan dan pemulihan hak-hak.
Selain Indonesia, sebelumnya Kementerian Luar Negeri Prancis sudah lebih dulu menerbitkan sebuah surat rekomendasi yang meminta warga negara Prancis yang ada di Iran agar meninggalkan negara itu atau menghindari perjalanan ke Iran apapun alasannya. Alasannya, ada risiko peningkatan ketegangan militer di kawasan.
Peringatan dari Kementerian Luar Negeri Prancis ini juga buntut dari pembunuhan Ismail Haniyeh pada Rabu, 31 Juli 2024. Pembunuhan pada Haniyeh telah memancing naiknya ketegangan antaran Israel dan Iran serta kemarahan dari kelompok Hizbullah yang ada di Lebanon. Laporan sejumlah media di negara-negara Barat menyebut pembalasan Iran terhadap Israel mungkin akan segera terjadi.
Pilihan editor: Kementerian Kehakiman Amerika Serikat Gugat TikTok