TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada Minggu, 4 Agustus 2024, masih didominasi berita-berita buntut dari pembunuhan Ismail Haniyeh Ketua biro politik Hamas. Diurutan pertama, berita mengenai serangan Israel pada Sabtu 3 Agustus 2024, ke Tepi Barat dan Gaza untuk membunuh komandan Hamas lainnya.
Sasaran serangan Israel itu persisnya ke sebuah sekolah di Gaza yang menampung pengungsi. Sedikitnya 15 warga Palestina tewas dalam serangan itu. Militer Israel beralasan sekolah tersebut digunakan sebagai pusat komando Hamas, untuk menyembunyikan militan dan memproduksi senjata. Hamas membantah tuduhan Israel bahwa sekolah tersebut beroperasi untuk warga sipil.
Diurutan kedua top 3 dunia adalah berita tentang Gideon Levy, seorang jurnalis dan penulis terkemuka Israel yang menilai pembunuhan ketua Hamas dan Hizbullah cuma untuk ego segelintir orang. Pembunuhan itu tidak bahkan ada artinya, termasuk tidak untuk kepentingan Israel, dan tidak untuk keamanan.
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1. Israel Gempur Tepi Barat dan Gaza, Bunuh Komandan Hamas
Israel melakukan serangan ke sebuah sekolah di Gaza yang menampung pengungsi pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Serangan itu menewaskan sedikitnya 15 warga Palestina. Beberapa jam sebelumnya, Israel menyerang dua lokasi di Tepi Barat yang menewaskan sembilan anggota Hamas termasuk seorang komandan Hamas setempat.
Militer Israel mengatakan serangan udara pertama dari dua serangan udara Tepi Barat menghantam sebuah kendaraan di kota dekat kota Tulkarm. Israel menargetkan penjara militan yang diklaim sedang dalam perjalanan untuk melakukan serangan.
Baca selengkapnya di sini
2. Jurnalis Israel: Pembunuhan Pemimpin Hamas dan Hizbullah Cuma untuk Ego Beberapa Orang
Gideon Levy, seorang jurnalis dan penulis terkemuka Israel secara terbuka menyatakan pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap para pemimpin Hamas dan Hizbullah "sama sekali tidak ada artinya" dan tidak memiliki tujuan selain "ego beberapa orang Israel".
"Pembunuhan bukanlah pengubah permainan. Tidak pernah dan tidak akan pernah dan, oleh karena itu, semua pembunuhan itu masih tanpa tujuan," kata Levy dalam sebuah wawancara dengan Anadolu.
Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh pada Rabu, 31 Juli 2024, ketika mengunjungi ibu kota Iran, Teheran, untuk pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian, sehari setelah Komandan Hizbullah, Fuad Shukr, menjadi sasaran serangan udara Israel di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut. Meskipun Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan Haniyeh, Tel Aviv tidak mengkonfirmasi atau menyangkal tanggung jawabnya.
Baca selengkapnya di sini
3. Buru Pembunuh Ismail Haniyeh, Iran Tangkap Sejumlah Perwira Intelijen
Iran menangkap puluhan orang yang diduga terkait pembunuhan Kepala Kantor Politik Hamas, Ismail Haniyeh. Mengutip dua sumber yang mengetahui investigasi tersebut, laporan New York Times mengatakan para perwira intelijen senior, pejabat militer, dan staf pekerja di wisma tamu yang dikelola militer di Teheran, tempat Haniyeh dibunuh telah ditahan.
Unit intelijen khusus Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah mengambil alih penyelidikan tersebut, menurut sumber New York Times. Pembunuhan itu merupakan pukulan telak bagi aparat keamanan Iran dan menunjukkan adanya penetrasi intelijen asing di wilayah Republik Islam, kata para analis
Para ahli menambahkan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh itu merupakan pesan bagi Iran dan sekutu serta kelompok proksinya bahwa mereka masih bisa dijangkau oleh Israel, bahkan di Teheran.
Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh. Para pejabat AS mengatakan bahwa mereka tidak terlibat. Pasukan Israel diduga berada di balik pembunuhan itu.
Baca selengkapnya di sini