TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan gerakan perlawanan Palestina Hamas di Teheran mengungkapkan rincian baru tentang pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pada 31 Juli di ibu kota Iran.
Berbicara kepada harian The New Arab, Khaled Qaddoumi menolak narasi yang dilaporkan oleh The New York Times bahwa ledakan bom menyebabkan insiden tersebut, IRNA mengutip pada Sabtu 3 Agustus 2024.
Sebelum terbunuh, Ismail Haniyeh telah melakukan serangkaian perjalanan penting sejak perang Israel Hamas pada 7 Oktober 2023.
Dilansir dari berbagai sumber, melalui analisis pernyataan Hamas, media pemerintah, dan unggahan media sosial, melacak pergerakan Haniyeh selama periode ini.
Istanbul, Turki
Pada 7 Oktober, Haniyeh terlihat di Istanbul, Turki, merayakan kembalinya para pejuangnya ke Jalur Gaza dengan membawa peralatan dari Israel. Perayaan ini berlangsung di kantor Hamas di Istanbul, menandai momen penting bagi kelompok tersebut.
Doha, Qatar
Sebagian besar waktu Haniyeh dihabiskan di Doha, Qatar, tempat ia menjabat sebagai kepala Biro Politik Hamas. Selama berada di Doha, Haniyeh aktif berkomunikasi dengan pejabat tinggi asing, menyampaikan pidato, dan mengadakan berbagai pertemuan penting. Ketika perang melanda Gaza, Haniyeh tetap berada di Doha, mengoordinasikan strategi dan respons Hamas dari sana.
Pada pertengahan April, Haniyeh mengeluarkan pernyataan emosional setelah tiga putranya dan empat cucunya tewas akibat serangan udara Israel di Gaza. Dalam pernyataannya, Haniyeh menegaskan bahwa kejadian tragis tersebut hanya memperkuat tekad Hamas untuk tidak menyerah atau berkompromi, berapa pun besar pengorbanannya.
Teheran, Iran
Haniyeh melakukan sedikitnya empat kunjungan ke Teheran, Iran, yaitu pada bulan November, Maret, Mei, dan Juli. Setiap kunjungan tersebut melibatkan pertemuan dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, menunjukkan hubungan erat antara Hamas dan Iran.
Pada bulan Mei, Haniyeh menghadiri pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, yang tewas dalam kecelakaan helikopter. Kunjungan terakhirnya ke Teheran pada bulan Juli diakhiri dengan pembunuhannya setelah menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian. Kunjungan-kunjungan ini menegaskan peran strategis Haniyeh dalam diplomasi internasional Hamas.
Kairo, Mesir
Selain kunjungan ke Iran, Haniyeh juga melakukan tiga kunjungan ke Kairo, Mesir, pada bulan November, Desember, dan Februari.
Di Kairo, Ismail Haniyeh memimpin delegasi negosiasi gencatan senjata Hamas. Negosiasi ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang adil dan berlangsung di bawah bimbingan Qatar dan Mesir. Proses negosiasi ini masih berlangsung dan menunjukkan upaya diplomasi Haniyeh dalam mengakhiri konflik.
KARUNIA PUTRI | SITA PLANASARI | THE NEW ARAB | CNN | IRNA
Pilihan editor: Menteri Iran Tuding Israel dapat Izin dari AS Untuk Bunuh Ismail Haniyeh