Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada 1 Pekerja Migran di Miri Malaysia Tewas

Reporter

image-gnews
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Judha Nugraha Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI pada 2 Agustus 2024, membenarkan ada seorang pekerja migran Indonesia meninggal di Miri, Malaysia. Pada 30 Juli 2024 KJRI Kuching menerima laporan perihal ini.

"KJRI langsung berkoordinasi dengan Kepolisian Miri untuk mendalami kasus tersebut," kata Judha. 

Menurutnya, otopsi telah dilakukan pada 1 Agustus 2024 dan hasilnya menyatakan penyebab kematian adalah karena luka tembak. Kepolisian Miri sampai berita ini diturunkan masih menyelidiki kronologis penembakan yang menyebabkan kematian tersebut.

"Saat ini jenazah berada di RS Miri," kata Judha. Dia menambahkan KJRI Kuching dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Kepolisian Miri pada Senin, 5 Agustus 2024, untuk mendapatkan penjelasan mengenai proses penyelidikan.

Sebelumnya deras pemberitaan Gafur, 30 tahun, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Waringin, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, dilaporkan tewas tertembak di Malaysia. Korban dilaporkan tewas dengan sejumlah peluru bersarang di tubuhnya. Korban ditemukan di kebun kelapa sawit di wilayah Simpang Ngu Miri, Malaysia Timur, Senin, 29 Juli 2024.

Sabahurrahman, 24 tahun, keponakan korban yang juga pernah bekerja di lokasi yang sama dengan korban, mengaku memperoleh informasi tentang kematian Gafur dari sebuah grup WhatsApp pekerja migran.

"Awalnya saya tidak percaya, tapi saya langsung telepon toke di sana, ternyata benar Gafur sudah meninggal," ujar Sabahurrahman yang dihubungi Tempo, Senin malam, 1 Agustus 2024.

Dalam grup WhatsApp tersebut terdapat foto dan video yang memperlihatkan kondisi korban Gafur dengan sejumlah peluru di bagian wajah dan perutnya. Sabahurrahman mendapat informasi bahwa peluru yang bersarang di tubuh Gafur berjumlah 20 butir.

Dari toke atau pemilik ladang sawit tersebut, Sabahurrahman mendapatkan informasi bahwa pada hari saat kejadian Gafur seorang diri berada di pondokan di atas bukit sekitar ladang sawit. Sekitar pukul 10.00 pagi waktu Malaysia, dua pencuri masuk ke pondokan korban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Seorang pencuri masuk ke pondokan dipergoki Gafur saat akan mengambil barang, dan langsung mengejar pencuri tersebut. Dia tidak tahu ada seorang pencuri lagi yang bersembunyi di batang sawit, dia lah yang menembak Gafur," cerita Sabahurrahman

Menurut Sabahurrahman, Gafur dikenal sebagai sosok pemberani. Saat mengejar pencuri itu, korban membawa cangkul untuk melindungi diri atau melawan. "Tapi dia tidak bisa melawan, karena pencurinya menggunakan senjata," tuturnya.

Kepala Desa Waringin, Asikin, yang dihubungi Tempo Kamis malam, 1 Agustus 2024, membenarkan peristiwa kematian Gafur berdasarkan laporan orang tuanya. Menurut Asikin, Gafur adalah pekerja migran tidak berdokumen.

"Korban jadi TKI Mandiri, tidak melalui PT. Sebagian besar PMI di lokasi itu tidak memiliki dokumen," kata Asikin.

Lantaran tak memiliki dokumen, semula jenazah Gafur akan langsung dimakamkan di kebun sawit, karena khawatir semua akan tertangkap polisi Malaysia. Tapi polisi Malaysia datang sendiri ke lokasi tersebut. "Semua PMI yang tidak mengantongi dokumen, termasuk ipar korban, sudah lari menghindari polisi, tidak bisa kita kontak lagi," jelas Asikin.

Setelah mendapat laporan, pihak desa bersama keluarga langsung melapor ke Dinas Tenaga Kerja Lombok Timur dan Provinsi NTB. Pihak Disnaker langsung melapor ke BP3TKI (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) untuk mengupayakan pemulangan korban.

Status PMI tanpa dokumen itu seringkali menjadi penghambat proses pemulangan. " Malaysia akan menanyakan benar tidak korban adalah warga Indonesia," kata Khairi. "Tapi tentu pihak KBRI akan melakukan diplomasi dengan mencocokkan identitas korban dengan identitas yang diberikan keluarga. 

Pilihan editor: Kematian Menanti Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, Selama 2 Bulan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kronologi BNN Ungkap Kasus Peredaran Narkotika Asal Malaysia

8 jam lalu

Barang bukti 15 kilogram narkotika jenis sabu, 10.345 butir narkotika jenis ekstasi dengan berat netto 3.021,8 gram yang ditunjukkan dalam konferensi pers di Kantor BNN, Cawang, Jakarta, Jumat, 20 September 2024. BNN meringkus penyelundupan narkotika jaringan internasional Thailand-Malaysia-Indonesia melalui perairan wilayah Aceh yang akan diedarkan di wilayah Sumatera Utara dan Palembang. Pada kasus ini, BNN berhasil menemukan 15 kilogram narkotika jenis sabu, 10.345 butir narkotika jenis ekstasi dengan berat netto 3.021,8 gram. TEMPO/Ilham Balindra
Kronologi BNN Ungkap Kasus Peredaran Narkotika Asal Malaysia

Dari penggeledahan itu, BNN temukan dua bungkus kemasan teh Cina berisi 10.345 butir narkotika jenis ekstasi.


Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

16 jam lalu

Seorang perawat mempersiapkan ruangan isolasi khusus pasien positif terjangkit cacar monyet atau mongkeypox (Mpox) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai, Riau, Sabtu 31 Agustus 2024. Pihak RSUD Dumai menyediakan empat ruangan isolasi khusus penyakit cacar monyet (Mpox), mempersiapkan peralatan medis dan obat-obatan serta tenaga kesehatan untuk merawat pasien yang terjangkit penyakit itu. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

Pada Agustus 2024, beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk di Swedia, Filipina, dan Thailand, melaporkan peningkatan kasus Mpox atau cacar monyet.


Menkeu Pangkas Besaran Pungutan Ekspor Produk Sawit, Malaysia Ketar-ketir

16 jam lalu

Seorang petani kelapa sawit, mendorong gerobak saat panen di perkebunannya di Desa Gunam, Beruak, Kecamatan Parindu, Sanggau, Kalimantan Barat.Sumber foto: Greenpeace
Menkeu Pangkas Besaran Pungutan Ekspor Produk Sawit, Malaysia Ketar-ketir

Pemerintah Indonesia akan memangkas besaran pungutan ekspor produk sawit untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional.


Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

21 jam lalu

Petugas membawa peti mati saat mereka berjalan melewati gambar Mohammad Mahdi Ammar, putra anggota Hizbullah parlemen Lebanon Ali Ammar dan Abbas Fadel Yassin, yang terbunuh di tengah ledakan pager di seluruh Lebanon, selama pemakaman mereka di Beirut, Lebanon, 18 September 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 19 September 2024 diawali kabar sebuah pesawat Qantas Australia yang anjlok 20.000 kaki dalam waktu hanya enam menit


49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

1 hari lalu

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat melakukan kunjungan mendadak ke Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 2 Juli 2023. (Foto: Facebook/Amir Yusof)
49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal


Pimpinan Global Ikhwan Malaysia Ditangkap dalam Kasus Sodomi di Panti Asuhan

1 hari lalu

Tampilan umum kantor pusat Global Ikhwan Services and Business (GISB) di Rawang, Malaysia, 11 September 2024. REUTERS/Hasnoor Hussain/File Photo
Pimpinan Global Ikhwan Malaysia Ditangkap dalam Kasus Sodomi di Panti Asuhan

Pimpinan Global Ikhwan Malaysia yang dituduh menjalankan panti asuhan di mana anak-anak diduga mengalami pelecehan seksual, ditangkap polisi


KKP Segel Resor-Resor Tak Berizin Milik Asing di Dua Pulau Terluar Indonesia

1 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalukan penyegelan resort milik Warga Negara Asing (WNA) di Pulau Maratua, Kalimantan Timur, Kamis 19 September 2024. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal
KKP Segel Resor-Resor Tak Berizin Milik Asing di Dua Pulau Terluar Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua resor milik asing yang tak memiliki izin


Youtuber IShowSpeed Bingung Saat Fans Sebut Batik dari Malaysia

2 hari lalu

Youtuber, IShowSpeed. Foto: Instagram.
Youtuber IShowSpeed Bingung Saat Fans Sebut Batik dari Malaysia

Video IShowSpeed trending di media sosial setelah menerima batik dari penggemar Malaysia yang mengklaim sebagai pakaian tradisional mereka.


2.474 Calon Pekerja Migran Ilegal Digagalkan ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Silmy Karim Minta Intel Deteksi Lebih Awal

2 hari lalu

Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Malaysia tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 4 Agustus 2022. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memulangkan 190 dari 3.200 PMI ilegal asal Malaysia dan selanjutnya dibawa ke Wisma Atlet untuk menjalani isolasi sebelum dipulangkan ke daerah asalnya. ANTARA FOTO/Fauzan
2.474 Calon Pekerja Migran Ilegal Digagalkan ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Silmy Karim Minta Intel Deteksi Lebih Awal

Silmy Karim meminta kerja sama diperkuat antarpihak menyusul ditemukannya calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang tidak lengkap dokumennya.


Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

2 hari lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta  membongkar Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke Serbia, Ahad 24 Maret 2024. FOTO: Tempo/Ayu Cipta
Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

Para calon pekerja migran ilegal itu mengaku mendapatkan tawaran pekerjaan di Kamboja sebagai karyawan perusahaan dan pramusaji.