Apa peran Hizbullah di Lebanon?
Pengaruh Hizbullah ditopang oleh persenjataannya dan dukungan dari banyak kaum Syiah Lebanon yang mengatakan bahwa kelompok ini membela Lebanon dari Israel. Hizbullah memiliki menteri-menteri di pemerintahan dan anggota parlemen di parlemen.
Partai-partai Lebanon yang menentang Hizbullah mengatakan bahwa kelompok ini telah merongrong negara dan secara sepihak menyeret Lebanon ke dalam perang.
Hizbullah memasuki politik Lebanon pada 1992, ikut serta dalam pemilihan umum, dan mulai mengambil peran yang lebih menonjol dalam urusan negara pada 2005 setelah Suriah menarik pasukannya dari Lebanon setelah pembunuhan mantan perdana menteri Rafik al-Hariri, seorang politisi Sunni yang melambangkan pengaruh Arab Saudi di Beirut.
Pengadilan yang didukung oleh PBB menghukum tiga anggota Hizbullah secara in absentia atas pembunuhan tersebut. Hizbullah menyangkal peran apa pun, dan menggambarkan pengadilan tersebut sebagai alat musuh-musuhnya.
Pada 2008, perebutan kekuasaan antara Hizbullah dan musuh-musuh politiknya di Lebanon berujung pada konflik bersenjata, setelah pemerintah bersumpah untuk mengambil tindakan terhadap jaringan komunikasi militer kelompok tersebut. Para pejuang Hizbullah mengambil alih beberapa bagian kota Beirut.
Pada 2018, Hizbullah dan sekutu yang mendukung kepemilikan senjata memenangkan mayoritas parlemen. Hal ini hilang pada tahun 2022, tetapi kelompok ini masih memiliki pengaruh politik yang besar.
Dituduh melancarkan serangan terhadap kepentingan Barat
Para pejabat Lebanon dan intelijen Barat mengatakan bahwa kelompok-kelompok yang terkait dengan Hizbullah melakukan serangan bunuh diri terhadap kedutaan-kedutaan besar dan target-target Barat, serta menculik orang-orang Barat pada tahun 1980-an.
Amerika Serikat menganggap Hizbullah bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri pada 1983 yang menghancurkan markas Marinir AS di Beirut, menewaskan 241 prajurit, dan sebuah barak Prancis, menewaskan 58 penerjun payung Prancis. Laporan tersebut juga mengatakan bahwa Hizbullah berada di balik serangan bunuh diri terhadap kedutaan besar AS di Beirut pada 1983.
Merujuk pada serangan dan penyanderaan tersebut, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan dalam sebuah wawancara pada 2022 bahwa serangan tersebut dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil yang tidak terkait dengan Hizbullah.
Hizbullah juga dituduh melakukan serangan militan di tempat lain. Argentina menyalahkan kelompok ini dan Iran atas pengeboman mematikan terhadap pusat komunitas Yahudi di Buenos Aires yang menewaskan 85 orang pada tahun 1994 dan serangan terhadap kedutaan Israel di Buenos Aires pada tahun 1992 yang menewaskan 29 orang.
Baik Hizbullah maupun Iran menyangkal bertanggung jawab.
REUTERS
Pilihan Editor: Israel Meradang Dataran Tinggi Golan Diserang, Apa Pentingnya Wilayah Itu?