TEMPO.CO, Jakarta - Media milik pemerintah Gaza mewartakan dua rumah sakit di wilayah Gaza City berencana buka kembali setelah sebelumnya terpaksa berhenti total akibat serangan Israel. Dua rumah sakit itu adalah Al-Ahli Baptist dan Public Aid, yang jika tidak ada aral melintang beroperasi lagi pada Kamis,11 Juli 2024.
Rumah sakit Al-Ahli Baptist dan Public Aid terpaksa berhenti sementara pada Selasa, 9 Juli 2024, menyusul perintah evakuasi pada seluruh warga Gaza City oleh militer Israel. Militer Israel yang menduduki wilayah itu telah melepaskan serangkaian serangan udara ke di sekitar rumah sakit Al-Ahli Baptist dan Public Aid sehingga mustahil memberikan bantuan media pada para pasien.
Militer Israel telah dengan sengaja dan sistematis mengincar rumah sakit-rumah sakit di sepanjang Jalur Gaza sebagai bagian dari serangan Tel Aviv yang mematikan ke Jalur Gaza. Israel sudah dituduh melakukan genosida di pengadilan kriminal internasional (ICJ).
Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA) William Burns membahas upaya untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza pada Selasa, 9 Juli 2024.
“Presiden menegaskan posisi Mesir yang menolak kelanjutan operasi militer di Jalur Gaza,” demikian keterangan kantor kepresidenan Mesir dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.
Para pejabat senior AS sedang berada di kawasan Timur Tengah untuk mendorong gencatan senjata setelah Hamas memberikan konsesi pekan lalu. Namun, Hamas mengatakan serangan Israel terbaru di Gaza pada Senin, 8 Juli 2024, mengancam perundingan gencatan senjata pada saat yang genting. Kelompok Palestina tersebut menyerukan para mediator untuk mengendalikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan editor: Erdogan: Pemerintahan Biden Terlibat dalam Kejahatan Perang Israel di Gaza