TEMPO.CO, Jakarta - Pada Selasa, 4 Juni 2024, Narendra Modi kembali mempertahankan posisinya sebagai Perdana Menteri India setelah berhasil memimpin koalisi yang berkuasa dalam pemilihan umum yang baru saja berlangsung. Modi, yang telah menjabat sejak 2014, memperkokoh posisinya sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh di negara tersebut dengan mandat baru dari rakyat India.
Tepat pada Ahad, 9 Juni 2024 Narendra Modi dilantik sebagai Perdana Menteri India untuk masa jabatan ketiga, setelah mengalami kemunduran mengejutkan dalam pemilihan yang akan menguji kemampuannya untuk menjaga kepastian kebijakan dalam pemerintahan koalisi di negara dengan populasi terbesar di dunia.
Kepala Negara, Presiden Droupadi Murmu mengambil sumpah Modi dalam sebuah upacara di Istana Rashtrapati Bhavan, New Delhi, yang dihadiri ribuan tamu kehormatan, termasuk pemimpin dari tujuh negara regional, bintang Bollywood, dan para industrialis.
"Terhormat untuk melayani Bharat," tulis Modi di X, beberapa menit sebelum dilantik, merujuk pada nama India dalam bahasa India. Para pendukung bersorak, bertepuk tangan, dan meneriakkan "Modi, Modi" saat pemimpin berusia 73 tahun itu, mengenakan kurta putih dan jaket setengah biru, dipanggil untuk mengambil sumpahnya.
Modi diikuti oleh menteri-menteri senior dari pemerintahan sebelumnya: Rajnath Singh, Amit Shah, Nitin Gadkari, Nirmala Sitharaman, Subrahmanyam Jaishankar, dan Piyush Goyal, antara lain. Portofolio mereka diharapkan akan diumumkan setelah pelantikan.
Modi adalah orang kedua setelah pemimpin Kemerdekaan Jawaharlal Nehru yang menjabat sebagai perdana menteri selama tiga periode berturut-turut.
Narendra Modi dari Gujarat
Narendra Damodardas Modi lahir pada 17 September 1950 di Vadnagar, Gujarat. Modi berasal dari keluarga sederhana, di mana ayahnya bekerja sebagai penjual teh di stasiun kereta api kecil. Meskipun latar belakangnya yang sederhana, semangat dan dedikasi Modi membawanya ke puncak karier politik di India.
Modi menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Ilmu Politik dari Universitas Delhi dan kemudian meraih gelar S2 di bidang yang sama dari Universitas Gujarat. Karier politiknya dimulai sebagai anggota Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), sebuah organisasi nasionalis Hindu. Keterlibatannya di RSS memperkenalkannya pada Bharatiya Janata Party (BJP), partai yang kemudian menjadi kendaraan utamanya dalam meraih kekuasaan.
Karier Politik Modi
Pada 2001, Modi diangkat sebagai Chief Minister Gujarat setelah gempa bumi dahsyat mengguncang negara bagian tersebut. Selama masa jabatannya, ia dikenal karena reformasi ekonomi dan kebijakan pro-bisnis yang agresif, yang mengantarkan Gujarat pada pertumbuhan ekonomi yang pesat dan pembangunan infrastruktur yang signifikan. Namun, masa jabatannya juga diwarnai kontroversi terkait kerusuhan Gujarat 2002 yang menyebabkan ribuan kematian, kebanyakan dari komunitas Muslim.
Pada 2014, Modi mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri India dengan kampanye yang berfokus pada pembangunan ekonomi, pemberantasan korupsi, dan kebijakan pro-bisnis. Dengan slogan "Achhe Din Aane Wale Hain" (Hari-hari Baik Akan Datang), Modi berhasil memenangkan mayoritas mutlak di Lok Sabha, menandai perubahan signifikan dalam politik India dan mengakhiri dominasi panjang Indian National Congress (INC).
Inisiatif dan Kebijakan
Selama masa jabatan pertamanya, Modi meluncurkan berbagai inisiatif seperti "Make in India," "Digital India," dan "Swachh Bharat Abhiyan" (Kampanye India Bersih), yang bertujuan untuk meningkatkan manufaktur, mempromosikan teknologi dan digitalisasi, serta memperbaiki kondisi sanitasi di seluruh India.
Pada 2019, Modi kembali mencalonkan diri dan memenangkan pemilu dengan perolehan kursi yang lebih banyak dibandingkan pada 2014. Kampanye BJP menekankan keberhasilan pemerintahannya dalam reformasi ekonomi, kebijakan luar negeri yang tegas, dan proyek-proyek infrastruktur besar. Isu keamanan nasional juga menjadi sorotan, terutama setelah serangan teroris di Pulwama dan balasan serangan udara di Balakot, Pakistan, yang meningkatkan popularitas Modi.
Masa Jabatan Kedua dan Ketiga
Selama masa jabatan kedua, Modi meluncurkan inisiatif seperti "Ayushman Bharat" (asuransi kesehatan untuk warga miskin) dan reformasi undang-undang kewarganegaraan yang kontroversial. Pada pemilihan umum 2024, Modi kembali mencalonkan diri dan berhasil mempertahankan posisinya sebagai Perdana Menteri untuk masa jabatan ketiga. Kampanye BJP tetap fokus pada keberhasilan pemerintahan Modi dalam pembangunan ekonomi, keamanan nasional, dan inisiatif-inisiatif besar yang telah diluncurkan selama dua masa jabatan sebelumnya.
MICHELLE GABRIELA | MYESHA FATINA RACHMAN I MARIA RITA HASUGIAN I BUDI RIZA I IDA ROSDALINA | REUTERS
Pilihan Editor: Narendra Modi 3 Periode, Perdana Menteri India Sukses Pertahankan Kekuasaannya