TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat pemerintah Israel menyita kamera dan peralatan penyiaran milik The Associated Press (AP) dan memblokir siaran lalngsung dari Jalur Gaza pada Selasa, 21 Mei 2024, dengan alasan peralatan AP digunakan untuk memberikan gambar kepada Al Jazeera. Israel menutup biro Al Jazeera di Yerusalem awal bulan ini, menyusul berlakunya undang-undang baru tentang penyiaran asing.
Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi mengatakan telah memerintahkan pembatalan keputusan tersebut dan pengembalian peralatan AP setelah mendapat kecaman dari sekutunya, Amerika Serikat. Karhi mengatakan sedang menunggu keputusan Kementerian Pertahanan yang sedang menyelidiki masalah tersebut.
“Saya sekarang telah memerintahkan untuk membatalkan penyitaan tersebut dan mengembalikan peralatan yang disita ke AP,” katanya di media sosial X.
Siaran langsung AP tentang Gaza telah diputar ulang pada Rabu pagi, 22 Mei 2024 di Israel. Karhi mengungkap peralatan AP yang disita termasuk kamera, tripod, modem live dan dua mikrofon. Para pejabat Israel menyita peralatan tersebut di kota selatan Sderot pada Selasa sore, dengan alasan AP telah melanggar undang-undang media terbaru dengan menyediakan siaran langsung dari Gaza utara kepada Al Jazeera.
Al Jazeera, yang berkantor pusat di Qatar, adalah satu dari ribuan pelanggan AP dan menerima video langsung dari AP serta organisasi berita lainnya. AP mengecam tindakan penyitaan tersebut, sekaligus mengkritik undang-undang penyiaran asing. Wakil presiden komunikasi korporat AP Lauren Easton prihatin dengan penerapan aturan itu, meski Israel telah mengembalikan peralatan AP.
“Meskipun kami senang dengan perkembangan ini, kami tetap prihatin dengan penggunaan undang-undang penyiaran asing oleh pemerintah Israel dan kemampuan jurnalis independen untuk beroperasi secara bebas di Israel,” kata Easton.
Undang-undang penyiaran asing yang disahkan Israel pada April lalu memungkinkan Tel Aviv memerintahkan lembaga penyiaran asing agar menghentikan operasinya untuk sementara waktu atas dasar keamanan nasional. AP melaporkan mereka telah “mematuhi aturan sensor militer Israel, yang melarang penyiaran rincian seperti pergerakan pasukan yang dapat membahayakan tentara.”
Amerika Serikat, yang mendukung Israel dalam perangnya di Gaza, mengatakan insiden penyitaan dan pemblokiran siaran tersebut memprihatinkan, dan bahwa jurnalis mempunyai hak untuk melakukan tugasnya.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden meminta para pejabat senior Israel untuk mengubah kebijakan mereka segera setelah mengetahui laporan tersebut, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson. “Kebebasan pers adalah pilar penting demokrasi dan anggota media, termasuk AP, melakukan pekerjaan penting yang harus dihormati,” kata Watson dalam sebuah pernyataan.
REUTERS | AXIOS
Pilihan editor: Ini 7 Reformasi Arab Saudi, termasuk Mengirim Wakil Miss Universe untuk Pertama Kali
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini