TEMPO Interaktif, Jakarta - Ernest Hemingway, wartawan dan novelis peraih Nobel sastra pada 1954 asal Amerika Serikat, ternyata pernah bekerja sebagai mata-mata dinas rahasia Uni Soviet yakni KGB.
Fakta bahwa Hemingway pernah menjadi mata musuh Amerika dalam Perang Dingin itu diungkap pekan lalu oleh sebuah buku "Spies: The Rise and Fall of the KGB in America".
Buku itu ditulis John Earl Haynes, Harvey Klehr, dan Alexander Vassiliev. Data berdasarkan data Vassiliev saat ia menjadi perwira KGB dan pada 1990-an. Vassiliev berkesempatan mendapat akses arsip intelijen pada 1940-an dan 1950-an dan dari situ, nama Hemingway muncul.
Menurut buku itu, Hemingway direkrut sebagai mata-mata KGB pada 1941, sesaat sebelum ia pergi ke Cina. Oleh KGB, ia diberi nama sandi "Argo". Para perwira KGB yang menemuinya pada 1940-an di Havana, Kuba, atau London, Inggris, mengatakan penulis top itu sangat ingin membantu Uni Soviet.
Sayang sekali, meski bersemangat sebagai mata-mata, tapi Hemingway tidak memiliki akses di tempat-tempat yang dianggap penting bagi Uni Soviet. Tidak ada data berharga tentang Amerika Serikat atau negara blok Barat lain yang bisa dikumpulkan Hemingway.
Karena itu, tulis buku itu, kontak dengan Hemingway diputus sekitar satu dekade setelah direkrut. Kontak dengan Hemingway dianggap tidak berharga bagi pemerintah Uni Soviet.
Hemingway memang agak "kiri". FBI sudah mengamati Castro sejak Perang Dunia II dan sesudahnya.
Ia juga mendukung revolusi di Kuba yang membuat Fidel Castro berkuasa pada 1959. Hemingway memiliki rumah di Kuba saat pemerintahan kanan Jenderal Fulgencio Batista.
Saat Castro merebut Kuba dan menjadikan negara itu sosialis, banyak orang Amerika Serikat yang pulang. Tapi Hemingway tetap di Kuba selama sekitar setahun. Ia tidak hanya menyatakan mendukung revolusi, tapi bahkan disebut memiliki hubungan baik dengan Castro.
Hemingway meninggalkan Kuba pada 1960, setahun sebelum ia meninggal pada usia 62 tahun. Rumah di pinggiran Havana miliknya tetap ia miliki secara sah sampai lebih dua dekade. Sekarang rumah itu milik pemerintah Kuba dan dijadikan museum Hemingway.
GUARDIAN/NURKHOIRI