2. Jerman
Persetujuan ekspor pertahanan Jerman ke Israel naik hampir sepuluh kali lipat menjadi 326,5 juta euro ($351 juta) pada 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan Berlin memperlakukan permintaan izin sebagai prioritas setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel yang memicu perang Gaza.
Jerman terutama memasok Israel dengan komponen-komponen untuk sistem pertahanan udara dan peralatan komunikasi, menurut kantor berita Jerman, dpa, yang pertama kali melaporkan angka-angka tersebut.
Jerman menyediakan sekitar 30% bantuan militer Israel dalam 2019-23, menurut data SIPRI.
3. Italia
Sebuah sumber di Kementerian Luar Negeri mengkonfirmasi pada 9 Mei bahwa Italia, salah satu dari tiga pemasok senjata terbesar Israel bersama dengan Amerika Serikat dan Jerman, telah menghentikan persetujuan ekspor baru sejak dimulainya perang Gaza. "Semuanya berhenti. Dan pesanan terakhir dikirim pada bulan November," kata sumber tersebut kepada Reuters.
Di bawah hukum Italia, ekspor senjata dilarang ke negara-negara yang sedang berperang dan mereka yang dianggap melanggar hak asasi manusia internasional.
Pada Maret, Menteri Pertahanan Guido Crosetto mengatakan bahwa Italia terus mengekspor senjata ke Israel, namun hanya pesanan yang telah ditandatangani sebelumnya yang akan dipenuhi setelah pemeriksaan dilakukan untuk memastikan persenjataan tersebut tidak akan digunakan untuk melawan warga sipil Gaza.
Pada Desember saja, Italia mengirimkan senjata senilai 1,3 juta euro ke Israel, tiga kali lipat dari bulan yang sama pada 2022.
Italia menyediakan sekitar 1% dari bantuan militer Israel pada 2019-23, menurut laporan SIPRI, yang dilaporkan mencakup helikopter dan artileri angkatan laut.