TEMPO.CO, Jakarta -Israel dikabarkan meluncurkan serangan rudal ke wilayah Iran pada Kamis malam, 18 April 2024. Melansir dari ABC News, rudal tersebut menghantam sebuah lokasi di negara dengan ibu kota Teheran tersebut. Serangan ini terjadi beberapa hari setelah Iran mengirimkan serangan pesawat tak berawak ke Israel sebagai tanggapan atas serangan kedutaan Iran di Suriah.
Kantor berita Iran, Fars, melaporkan ledakan terdengar di sebuah bandara di kota Isfahan, Iran, namun penyebabnya belum diketahui. Di provinsi Isfahan, terdapat beberapa situs nuklir Iran, termasuk Natanz, pusat program pengayaan uranium Iran.
Selain itu, suara ledakan juga terdengar di dekat pangkalan militer di pusat kota Isfahan. Tetapi, seorang pejabat Iran mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada serangan rudal. Adapun suara ledakan yang terdengar disebabkan oleh aktivitas sistem pertahanan udara Iran. Berikut ini beberapa fakta serangan Israel ke Iran.
1.Sistem Pertahanan Udara Aktif
TV pemerintah Iran mengatakan bahwa tak lama setelah tengah malam, terlihat drone di langit Isfahan. Meski begitu, drone berhasil dihancurkan karena sistem pertahanan udara yang aktif.
“Tiga drone terlihat di langit Isfahan. Sistem pertahanan udara menjadi aktif dan menghancurkan drone di langit tersebut,” bunyi keterangan stasiun TV tersebut. Stasiun penyiaran itu kemudian mengatakan situasi di Isfahan normal dan tidak terjadi ledakan di darat.
Militer Iran juga memastikan bahwa suara ledakan yang terdengar di Kota Isfahan pada Jumat, 18 April 2024 waktu setempat adalah suara sistem pertahanan udara. “Suara itu terkait dengan pertahanan udara Isfahan yang menembaki benda-benda mencurigakan dan kami tidak mengalami kerusakan atau kecelakaan apa pun,” Brigadir Mihandoust, pejabat senior Angkatan Darat Iran di Provinsi Isfahan, seperti dikutip Press TV, media Iran.