TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden telah memberi lampu hijau untuk mentransfer paket senjata baru senilai $2,5 miliar, yang terdiri dari bom dan jet tempur, ke Israel, menurut laporan media AS.
Meskipun menyatakan keprihatinan mengenai jatuhnya korban sipil di Gaza, paket senjata Gedung Putih mencakup lebih dari 1.800 bom MK84 seberat 900kg dan 500 bom MK82 seberat 225kg, menurut pejabat Pentagon dan Departemen Luar Npegeri, Washington Post melaporkan.
Apa itu bom MK84?
MK-84 adalah bom GP 2.000 pon (900 kg) yang jatuh bebas dan tidak dipandu. Bom Low Drag General Purpose (LDGP) seri MK 80 digunakan dalam sebagian besar operasi pengeboman yang menginginkan ledakan dan efek ledakan maksimum. Bom LDGP dirancang agar ramping secara aerodinamis.
Bom ini relatif ringan dan sekitar 45 persen dari berat keseluruhannya adalah bahan peledak. Bom GP dapat menggunakan fuzes hidung dan ekor dan sirip ekor berbentuk kerucut atau terbelakang. Fuzes yang normal adalah M904 (hidung) dan M905 (ekor). Sebagian besar dari lebih dari 12.000 MK-84 yang digunakan selama Badai Gurun dijatuhkan oleh F-15E, F-16, dan F-111F Angkatan Udara; kurang dari 1.000 dari jumlah tersebut dijatuhkan oleh pesawat taktis Korps Marinir.
Seberapa dahsyat akibatnya?
Pada minggu-minggu pertama perangnya di Gaza, Israel menggunakan bom-bomnya yang paling merusak – persenjataan MK-84 buatan Amerika Serikat seberat 2.000 pon – di wilayah yang disebutnya “aman” bagi warga sipil dan di sepanjang jalur evakuasi yang diklaim “aman”. " bagi warga Gaza yang tidak bersalah untuk melakukan perjalanan guna menghindari pemboman, menurut analisis bukti visual yang didukung oleh Kecerdasan Buatan oleh The New York Times dan CNN yang diterbitkan 22 Desember 2023.
Bom-bom ini, kata Times, telah digunakan setidaknya 200 kali.
Kedua publikasi tersebut mengutip pakar militer yang mengatakan bahwa bom sebesar itu "hampir tidak pernah dijatuhkan... di daerah padat penduduk". Dan Gaza adalah salah satu negara terpadat di dunia, dengan lebih dari dua juta orang hidup berdesakan di lahan seluas 362 kilometer persegi. Faktanya, mengingat potensi dampak senjata tersebut, hukum humaniter internasional melarang pengeboman tanpa pandang bulu.
CNN mengutip Marc Garlasco, mantan penyelidik kejahatan perang di PBB, yang mengatakan keganasan pengeboman Israel pada bulan pertama perang "belum pernah terlihat sejak Vietnam".
Bahkan dalam kedua perang Irak, kepadatannya tidak pernah sepadat ini." CNN melaporkan bahwa AS hanya menjatuhkan bom seberat 900 kg itu satu kali dalam perangnya melawan ISIS.