Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Honduras Dikudeta

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Tegucigalpa - Tentara Honduras melakukan kudeta terhadap Presiden Manuel Zelaya pada Minggu (28/6) malam dan Dewan Perwakilan Rakyat segera menunjuk penggantinya. Kudeta dilakukan karena Zelaya berusaha memperpanjang jabatan presiden dari satu kali masa jabatan.

Ini adalah kudeta pertama dalam 16 tahun di Amerika Tengah, wilayah dunia yang paling terjadi kudeta militer. Kudeta ini memancing kecaman dari seluruh dunia, mulai dari Presiden Venezuela Hugo Sanches sampai pemerintah Amerika Serikat.

Presiden Zelaya dibangunkan tentara yang melakukan kudeta pada Minggu malam. Ia langsung ditahan masih dengan baju piyama tidurnya. Oleh tentara, Zelaya segera dibawa kabur dengan pesawat ke Kosta Rika. Sebagian tentara lain mengambil alih istana negara.

Ia kudeta hanya beberapa jam sebelum dilakukan referendum mengubah konstitusi sehingga presiden bisa dipilih kembali setelah masa jabatan berakhir. Saat ini, konstitusi menyatakan presiden hanya bisa berkuasa satu kali masa jabatan.

Kongres segera mengadakan voting dan menerima apa yang disebut "surat pengunduran diri Zelaya". Sekutu Zelaya juga berbalik arah melawannya. Sedang pemimpin Kongres, Roberto Micheletti segera disumpah sebagai presiden pengganti.

Micheletti segera menyatakan jam malam diberlakukan selama dua hari, mulai pukul 21 sampai 6. Ia juga menunjuk menteri luar negeri baru, Enrique Ortez Colindres. Micheletti menyatakan ia menjadi presiden bukan lewat kudeta. "Saya menjadi presiden sebagai hasil proses transisi yang sepenuhnya legal," katanya.

Mahkamah Agung menyatakan bahwa kudeta militer itu benar karena mempertahankan demokrasi. Tapi di Kosta Rika, Zelaya menyakan ia masih pemimpin Honduras yang saya. "Saya akan kembali ke negeri saya," katanya. "Saya Presiden Honduras."

Presiden terusir itu juga menyerukan para tentara mendukungnya dan para pendukungnya berunjuk rasa. Tapi sejauh ini, hanya ada sekitar 150 orang yang berunjuk rasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Zelaya bahkan kemudian tetap pergi ke Nikaragua, untuk mengikuti pertemuan para presiden Amerika Tengah, pada pekan ini. Ia menggunakan pesawat yang disediakan sekutunya, Presiden Venezuela Hugo Chaves, dari Kosta Rika.

Chaves memang mendukung Zelaya. Selain menyediakan  pesawat, Chavez juga segera memerintahkan pasukannya bersiaga. Sedang Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez, menyatakan akan bekerja dengan sekutu-sekutunya agar Zelaya bisa kembali berkuasa.

Duta Besar Kuba, Juan Carlos Hernandez, sempat ditahan sebentar karena ia, dan beberapa diplomat lain, berusaha mencegah tentara menciduk Menteri Luar Negeri Patricia Rodas. Chaves mengatakan duta besar Kuba dan Venezuela sempat dipukuli saat ditahan.

Dari pihak "kanan", Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan "sangat prihatin" dengan kudeta ini. Pejabat Gedung Putih mengatakan selama beberapa hari ini mereka sudah memperingatkan kepada para pemain politik Honduras--termasuk militer--bahwa mereka tidak akan menerima kudeta.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengecam kudeta dan menuntut bahwa kepala pemerintahan yang terpilih secara demokratis dikembalikan ke posisinya.

Kudeta itu sesuatu yang sangat umum di Amerika Tengah selama empat dekade sejak 1990. Tapi kudeta terakhir terjadi pada 1993, saat tentara Guetamala memaksa Presiden Jorge Serrano mundur. Pada 2002, sempat terjadi usaha kudeta terhadap Chaves, tapi gagal.

AP/NURKHOIRI
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Meksiko Tawarkan Suaka Politik ke Julian Assange

5 Januari 2021

Julian Assange. AP/Kirsty Wigglesworth, File
Meksiko Tawarkan Suaka Politik ke Julian Assange

Presiden Meksiko menawarkan suaka politik kepada Julian Assange setelah hakim di Inggris menolak mengekstradisinya ke Amerika Serikat.


Otoritas Cina Tangkap 12 Warga Hong Kong saat Berlayar ke Taiwan

8 September 2020

Pengunjuk rasa anti UU Keamanan Nasional Hong Kong berdemo pada hari peringatan penyerahan Hong Kong dari Inggris ke Cina, 1 Juli 2020. Ketika ribuan demonstran berkumpul di pusat kota untuk berdemonstrasi tahunan yang menandai hari peringatan penyerahan bekas jajahan Inggris ke Cina di 1997, polisi anti huru hara menggunakan semprotan merica untuk melakukan penangkapan, sementara toko-toko dan satu stasiun metro tutup. [REUTERS / Tyrone Siu]
Otoritas Cina Tangkap 12 Warga Hong Kong saat Berlayar ke Taiwan

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan akan membantu warga yang tertangkap otoritas Cina saat berlayar menuju Taiwan.


Pencari Suaka Huni Trotoar Senang Akan Dipindah ke Islamic Centre

10 Juli 2019

Pencari suaka beraktivitas di trotoar depan Menara Ravindo, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2019. ANTARA/Galih Pradipta
Pencari Suaka Huni Trotoar Senang Akan Dipindah ke Islamic Centre

Para pencari suaka yang tinggal di sepanjang trotoar Kebon Sirih merasa senang dengan adanya rencana pemindahan sementara ke Islamic Centre Jakarta.


Pencari Suaka, dari Kalideres Bergeser ke Trotoar Kebon Sirih

6 Juli 2019

Para pencari suaka beraktivitas di trotoar depan Menara Ravindo, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2019. Para pencari suaka asal Somalia, Sudan dan Afganistan tersebut menetap di trotoar karena tak lagi memiliki uang untuk menyewa tempat tinggal. ANTARA/Galih Pradipta
Pencari Suaka, dari Kalideres Bergeser ke Trotoar Kebon Sirih

Para pencari suaka di Jalan Kebon Sirih Barat I mengakui sudah hampir empat bulan menunggu kepastian.


Sandiaga Uno Tawarkan Perkerjaan untuk Pengungsi Asing

6 Juli 2018

Sejumlah pencari suaka beristirahat di trotoar Rumah Detensi Imigrasi Kalideres, Jakarta, 9 Januari 2018. Menurut UNHCR per Januari 2017, jumlah pencari suaka plus pengungsi di Indonesia sekitar 14. 425 orang. TEMPO/Subekti
Sandiaga Uno Tawarkan Perkerjaan untuk Pengungsi Asing

Sandiaga Uno dapat memberdayakan para pengungsi asing itu sebagai pendamping dalam program OK OCE.


Pelanggaran, Jerman Kaji Kembali Pemberian 4.000 Suaka Politik

27 April 2018

Kanselir Jerman Angela Merkel berfoto bersama pengungsi asal Suriah Anas Modamani. rt.com
Pelanggaran, Jerman Kaji Kembali Pemberian 4.000 Suaka Politik

Jerman mengkaji ulang lebih dari 4.000 suaka politik yang telah diberikan negara itu kepada para pencari suaka menyusul adanya dugaan pelanggaran.


Musuh Rakyat Itu Baik

22 Mei 2017

Musuh Rakyat Itu Baik

Matematika politik bisa berlangsung seperti berikut: jika mayoritas keliru, minoritas yang baik dan benar menjadi musuh rakyat. Dalam arti ini, musuh rakyat bermakna positif, dan jika mayoritas semacam ini memenangi pemilihan umum, demokrasi jelas menunjukkan kelemahannya. Plato sudah lama menunjuk demokrasi sebagai kapal berisi orang-orang bodoh, sejak Socrates harus dihukum mati minum racun berdasarkan pemungutan suara dari 501 anggota parlemen Athena pada 399 SM. Dengan ajaran logikanya, Socrates, antara lain, didakwa menista dewa-dewa Yunani.


Konflik Dalam Negeri, Diplomat Turki Meminta Suaka ke Swiss  

9 Maret 2017

John Kerry menemui Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu di Kuala Lumpur, Malaysia, 5 Agustus 2015. REUTERS
Konflik Dalam Negeri, Diplomat Turki Meminta Suaka ke Swiss  

Sejumlah warga Turki dengan paspor diplomatik meminta suaka ke Swiss menyusul meningkatnya konflik di dalam negeri.


Peneliti Jerman Puji Cara Indonesia Perlakukan Pencari Suaka  

24 Februari 2017

Sejumlah pengungsi dan pencari suaka berpartisipasi dalam acara peringatan Hari Pengungsi Dunia, di Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum, Jakarta, 20 Juni 2016. Sebagian kecil pengungsi dan pencari suaka di Indonesia ditampung di kamp pengungsi, seperti di kamp Timbang Langsa, Langsa, dan Bayeun, Aceh Timur. TEMPO/Imam Sukamto
Peneliti Jerman Puji Cara Indonesia Perlakukan Pencari Suaka  

Menurut Antje, peneliti dari Jerman, di banyak negara lain, para pencari suaka harus menghadapi penolakan dan masalah yang rumit.


Dokumen Penganiayaan Pencari Suaka di Australia Bocor  

12 Agustus 2016

Kamp pengungsi di Nauru. refugeeaction.org.au
Dokumen Penganiayaan Pencari Suaka di Australia Bocor  

Lebih dari separuh 2.166 laporan insiden penganiayaan dialami anak-anak.