TEMPO.CO, Jakarta - Media asing Jewish Insider menyebut bahwa Indonesia ingin menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Namun rencana itu kandas oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Menurut media tersebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Eli Cohen selaku Menteri Luar Negeri Israel saat itu telah menyetujui rancangan akhir perjanjian normalisasi hubungan kedua negara sebagai langkah pertama menuju hubungan diplomatik penuh, kata para sumber.
Israel dan Indonesia dikabarkan berencana mengumumkan normalisasi hubungan pada Oktober 2023. Namun, mereka juga mempertimbangkan November, saat Jokowi mengunjungi Gedung Putih di Washington D.C., Amerika Serikat.
Berita itu dibantah mentah-mentah oleh Indonesia. Istana Kepresidenan RI melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan bahwa pemberitaan media asing yang menyebut Indonesia memiliki rencana hubungan persahabatan resmi dengan Israel, tidak benar.
"Informasi yang disampaikan itu sama sekali tidak benar," kata Ari Dwipayana dalam pesan singkat yang diterima Antara di Jakarta, Kamis 29 Februari 2024.
“Posisi resmi presiden disampaikan melalui pernyataan dan sikap menlu,” ujar Ari Dwipayana.
Sementera itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui juru bicaranya Lalu Muhammad Iqbal menguatkan pernyataan jubir Istana. “Semua yang dilakukan menlu selalu sesuai Arah Presiden. Menlu juga selalu melaporkan setiap selesai kegiatan yang dia hadiri atau kejadian-kejadian penting di dunia yang perlu menjadi perhatian presiden,” ungkap Lalu melalui pesan singkat kepada Tempo.