TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Houthi Yaman mengatakan pada Sabtu malam bahwa mereka akan mengizinkan kapal Inggris Rubymar yang tenggelam di Teluk Aden untuk diselamatkan. Imbalannya adalah truk pembawa bantuan diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
“Kapal Inggris yang tenggelam dapat ditarik dengan imbalan membawa truk bantuan ke Gaza,” ujar Muhammad Ali Al-Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi kelompok tersebut, dalam sebuah pernyataan di X. “Ini tawaran yang bisa dipertimbangkan,” katanya.
Pernyataan Houthi muncul sehari setelah pemerintah Yaman meminta negara-negara di seluruh dunia, organisasi, dan badan-badan yang peduli dengan pelestarian lingkungan laut untuk segera menangani krisis kapal Inggris Rubymar yang menjadi sasaran Houthi pada 18 Februari. Belum ada komentar dari Inggris atau Israel terkait pernyataan tersebut.
Kapal Rubymar membawa amonia dan minyak dalam jumlah besar, menurut pejabat resmi Saba Agency.
Pada hari Sabtu, pemerintah Yaman mengatakan bahwa kapal tersebut sedang menuju Kepulauan Hanish Yaman di Laut Merah, yang mengancam “bencana lingkungan besar.”
Lebih dari setengah pengekspor Inggris merasakan dampak serangan kelompok Houthi terhadap pengiriman barang di Laut Merah, menurut sebuah survei oleh asosiasi yang mewakili 53 kamar dagang di seluruh Inggris. British Chambers of Commerce (BCC) mengatakan 55 persen pengekspor Inggris melaporkan gangguan, begitu pula 53 persen produsen dan perusahaan jasa antar-konsumen, termasuk pengecer dan grosir. Sebanyak 37 persen pengekspor di seluruh bisnis melaporkan terdampak oleh gangguan di Laut Merah.