Mereka masing-masing dituntut telah melakukan pembunuhan terhadap Suzanne Tamim di apartemen mewah di Dubai Juli 2008. Pengadilan pada awalnya telah memutuskan hasilnya pada bulan Mei, tetapi sesuai dengan hukum Islam, keputusan itu harus diakui oleh pemuka agama tertinggi di sana.
Mustofa terbukti terlibat melakukan pembunuhan dengan menyewa mantan polisi utuk menghabisi nyawa Tamim. Cerita ini mengemuka di Media Mesir selama hampir setahun dengan bumbu konspirasi antara balas dendam, kekuasaan dan uang.
Cerita bermula, pada bulan Juli, saat Suzanne Tamim ditemukan tewas, ditikam di apartemennya di Dubai, Uni Emirat Arab. Perempuan berusia 30 tahun itu, dikenal sebagai diva pop yang telah putus cinta dengan Mustofa.
Kasus ini merebak ke seantero Jazirah Arab karena melibatkan lingkaran pemerintahan, menurut hasil investigasi koran Mesir. Pemerintah secara cepat menutup pemberitaan ini, namun gagal.
Ketika rumor menyebar bahwa Mustofa ada hubungannya dengan kematian kematian Suzanne, para pemimpin Mesir tergerak untuk menutupi dan membela. Selain politisi, Mustofa adalah miliader yang menguasai konglomerasi real estate, dan menjadi bagian dari kaum elit masyarakat Mesir
Mustofa kemudian ditangkap karena dituduh mempunyai hubungan dengan pemunuhan ini. Moustafa, 49 tahun, anggota parlemen dari Partai Nasional Demokratik dan anggota dewan kebijakan tinggi, yang merupakan kawan dekat anak Husni Mubarak.
Jaksa berhasil membuktikan hubungan gelap antara Mustofa dengan Tamim dalam beberapa bulan sebelum pembunuhan. Masalah muncul setelah Tamim memutuskan hubungan dengan Mustofa dan berpindah ke pelukan Riyadh al-Azzawi, juara kick-boxing asal Irak, yang bertemu di Harrods, London.
Jaksa menuduh Mustofa membayar US$ 2 juta atau sekitar Rp 22 miliar kepada Mohsen el-Sukkari, mantan polisi Mesir yang menjadi petugas kemanan hotel. Sukkari ditugaskan untuk membuntuti Tamim dari Mesir ke London dan ke Dubai.
Polisi Dubai berhasil membongkar misteri pembunuhan itu, setelah mendapatkan jejak sepatu Sukkari dan mencocokkannya dimana Sukkari membeli sepatu. Selain itu dari kamera pengawas di lorong apartemen, Sukkari terekam keluar kamar Tamim usai membunuh.
Tamim, yang berasal dari Beirut mulai banyak dibicarakan sejak pertengahan tahun 1990. Selain suaranya yang indah, kecantikannya menjadi buah bibir di Lebanon, apalagi dia memenangkan pertunjukan pencarian bakat di televisi yang bisa dilihat di seluruh Jazirah Arab.
Seiring dengan meroketnya Tamim di dunia tarik suara baik pop modern maupun musik klasik Arab, kehidupan pribadinya kemudian menjadi semakin rumit. Setelah pernikahan keduanya dengan managernya kandas, Tamim kemudian terbang ke Kairo dan hidupnya semakin tidak jelas –sampai kemudian dibunuh dan menjadi pusat perhatian.
ITN| TIMESONLINE| CNN| NUR HARYANTO