Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembunuh Diva Pop Lebanon Hadapi Tiang Gantungan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta : Kairo: Miliader Mesir dan mantan polisi akan dihukum gantung. Keduanya terbukti di pengadilan Kairo membunuh diva pop Lebanon. Hakim al Mohammedi Qunsua memvonis hukuman mati di tiang gantungan untuk Hisyam Talaat Mustafa dan pensiunan polisi Mohsen al Sukkari.


Mereka masing-masing dituntut telah melakukan pembunuhan terhadap Suzanne Tamim di apartemen mewah di Dubai Juli 2008. Pengadilan pada awalnya telah memutuskan hasilnya pada bulan Mei, tetapi sesuai dengan hukum Islam, keputusan itu harus diakui oleh pemuka agama tertinggi di sana.


Mustofa terbukti terlibat melakukan pembunuhan dengan menyewa mantan polisi utuk menghabisi nyawa Tamim. Cerita ini mengemuka di Media Mesir selama hampir setahun dengan bumbu konspirasi antara balas dendam, kekuasaan dan uang.


Cerita bermula, pada bulan Juli, saat Suzanne Tamim ditemukan tewas, ditikam di apartemennya di Dubai, Uni Emirat Arab. Perempuan berusia 30 tahun itu, dikenal sebagai diva pop yang telah putus cinta dengan Mustofa.

 

Kasus ini merebak ke seantero Jazirah Arab karena melibatkan lingkaran pemerintahan, menurut hasil investigasi koran Mesir. Pemerintah secara cepat menutup pemberitaan ini, namun gagal.


Ketika rumor menyebar bahwa Mustofa ada hubungannya dengan kematian kematian Suzanne, para pemimpin Mesir tergerak untuk menutupi dan membela. Selain politisi, Mustofa adalah miliader yang menguasai konglomerasi real estate, dan menjadi bagian dari kaum elit masyarakat Mesir


Mustofa kemudian ditangkap karena dituduh mempunyai hubungan dengan pemunuhan ini. Moustafa, 49 tahun, anggota parlemen dari Partai Nasional Demokratik dan anggota dewan kebijakan tinggi, yang merupakan kawan dekat anak Husni Mubarak.


Jaksa berhasil membuktikan hubungan gelap antara Mustofa dengan Tamim dalam beberapa bulan sebelum pembunuhan. Masalah muncul setelah Tamim memutuskan hubungan dengan Mustofa dan berpindah ke pelukan Riyadh al-Azzawi, juara kick-boxing asal Irak, yang bertemu di Harrods, London.

 

Jaksa menuduh Mustofa membayar US$ 2 juta atau sekitar Rp 22 miliar kepada Mohsen el-Sukkari, mantan polisi Mesir yang menjadi petugas kemanan hotel. Sukkari ditugaskan untuk membuntuti Tamim dari Mesir ke London dan ke Dubai.


Polisi Dubai berhasil membongkar misteri pembunuhan itu, setelah mendapatkan jejak sepatu Sukkari dan mencocokkannya dimana Sukkari membeli sepatu. Selain itu dari kamera pengawas di lorong apartemen, Sukkari terekam keluar kamar Tamim usai membunuh.


Tamim, yang berasal dari Beirut mulai banyak dibicarakan sejak pertengahan tahun 1990. Selain suaranya yang indah, kecantikannya menjadi buah bibir di Lebanon, apalagi dia memenangkan pertunjukan pencarian bakat di televisi yang bisa dilihat di seluruh Jazirah Arab.


Seiring dengan meroketnya Tamim di dunia tarik suara baik pop modern maupun musik klasik Arab, kehidupan pribadinya kemudian menjadi semakin rumit. Setelah pernikahan keduanya dengan managernya kandas, Tamim kemudian terbang ke Kairo dan hidupnya semakin tidak jelas –sampai kemudian dibunuh dan menjadi pusat perhatian.


 

ITN| TIMESONLINE| CNN| NUR HARYANTO




Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Ilustrasi. azpenalreform.a
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu


Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Tampak dua mahasiswa Indonesia menunggu evakuasi ke Bandara untuk kembali ke Indonesia di tepi jalan Kota Kairo, Mesir. Dokpri. Ahda Sabila
Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.


PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

TEMPO/Budi Yanto
PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir


Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi. REUTERS
Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.


Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com
Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.


Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Kerabat menangis dan berdoa di depan peti jenazah kerabatnya yang tewas akibat serangan bus, di Katedral Abu Garnous di Minya, Mesir, 26 Mei 2017. AP Photo
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.


Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Ahmed Hosni Taha, rektor Universitas Al Azhar . alg24.net
Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad


Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder
Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.


Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Sebuah gambar yang diambil dari sebuah video, memperlihatkan asap tebal usai terjadinya pengeboman di Latamneh, di provinsi Hama, Suriah, 30 April 2017. REUTERS
Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.


Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Saad Mohammed menulis lembaran Al-Quran di kediamannya di Belqina, Kairo utara, Mesir, 26 April 2017. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.