TEMPO.CO, Jakarta - Politisi terkemuka, perwira militer dan diplomat dari seluruh dunia berkumpul di Munich pada Jumat, 16 Februari 2024, untuk menghadiri konferensi keamanan yang akan didominasi oleh perang di Israel dan Ukraina serta kekhawatiran atas komitmen AS untuk membela sekutunya.
Kanselir Jerman Olaf Scholz, Wakil Presiden AS Kamala Harris, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky termasuk di antara pejabat tinggi yang menghadiri Konferensi Keamanan Munich (MSC), sebuah pertemuan global tahunan yang berfokus pada pertahanan dan diplomasi.
Presiden Israel Isaac Herzog dan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh juga diperkirakan menghadiri konferensi tersebut, yang dimulai pada Jumat dan berlangsung hingga Minggu di hotel mewah Bayerischer Hof di kota Jerman selatan.
Konferensi ini berlangsung ketika perang di Jalur Gaza antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, yang menewaskan lebih dari 28.000 warga Palestina dan sekitar 1.430 warga Israel, memasuki bulan kelima tanpa terlihat akan berakhir.
Acara ini juga terjadi sesaat sebelum invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina memasuki tahun ketiganya.
Kedua perang tersebut telah memicu kekhawatiran yang mungkin akan dibahas di Munich mengenai kemungkinan dampak regional.
“Dunia menjadi lebih berbahaya,” Jens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal aliansi pertahanan Barat NATO mengatakan kepada Reuters pada Rabu.
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan para pejabat dari negara-negara Eropa yang membantu mendanai wilayah Palestina yang diduduki serta negara-negara utama Arab dan Teluk akan bertemu di sela-sela acara Munich untuk mulai membahas masa depan Israel dan rakyat Palestina setelah potensi gencatan senjata.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga diperkirakan akan bergabung.
"Ada banyak hal yang perlu kita mulai bicarakan sekarang," kata Cameron dalam sambutannya di House of Lords Inggris. “Apakah itu tentang pertanyaan tentang bagaimana Anda menawarkan cakrawala politik kepada orang-orang di wilayah Palestina, atau bagaimana kita menangani masalah keamanan Israel yang sangat nyata.”
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan dia akan menginjakkan kaki di tanah Jerman untuk pertama kalinya untuk memberikan pidato utama di konferensi tersebut, setelah menahan diri untuk melakukannya karena dia tumbuh di keluarga penyintas Holocaust.
“Saya akan melakukan segalanya demi keamanan Israel, mengamankan masa depan kami dan memulangkan para sandera,” katanya.