TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden dan para pejabat tinggi negara-negara barat mengkritik mantan presiden Donald Trump pada Minggu, 11 Februari 2024, setelah ia menyatakan bahwa AS mungkin tidak melindungi sekutu-sekutu NATO yang tidak mengeluarkan cukup dana untuk pertahanan dari potensi invasi Rusia.
“Kepemimpinan Amerika di panggung dunia dan dukungan terhadap sekutu kita sangat penting untuk menjaga keamanan rakyat Amerika di sini, di dalam negeri,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
“Jika lawan saya, Donald Trump, mampu mendapatkan kembali kekuasaan, dia dengan jelas menyatakan bahwa dia akan meninggalkan sekutu NATO kami jika Rusia menyerang dan membiarkan Rusia ‘melakukan apa pun yang mereka inginkan’ terhadap mereka.”
Trump, ketika berbicara dalam kampanye di Carolina Selatan dan menceritakan pertemuan dengan para pemimpin NATO, mengutip pernyataan presiden dari “sebuah negara besar” yang tidak ia sebutkan namanya, “Baiklah, Sir, jika kami tidak membayar, dan kami diserang oleh Rusia – maukah Anda melindungi kami?”
"Saya bilang: 'Kamu tidak bayar? Kamu menunggak?' Dia berkata: 'Ya, katakanlah hal itu terjadi.' Tidak, saya tidak akan melindungi Anda. Bahkan saya akan mendorong mereka untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan. Anda harus membayarnya."
Ke-31 anggota NATO telah menyepakati target pengeluaran paling sedikit 2% dari produk domestik bruto untuk pertahanan, namun perkiraan NATO menunjukkan bahwa hanya 11 negara yang membelanjakan sebanyak itu.
Komentarnya mendapat kecaman cepat dari NATO dan sekutu AS.
“Setiap saran bahwa sekutu tidak akan saling membela akan melemahkan seluruh keamanan kami, termasuk AS, dan meningkatkan risiko bagi tentara Amerika dan Eropa,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam pernyataan tertulisnya.
“Setiap serangan terhadap NATO akan ditanggapi dengan respons yang bersatu dan kuat,” tambahnya, menanggapi pernyataan Trump pada Sabtu, yang kemungkinan akan menjadi calon dari Partai Republik dalam pemilihan presiden AS tahun ini.
Menteri Pertahanan Polandia Wladyslaw Kosiniak-Kamysz juga mempertimbangkan hal tersebut.
“Motto NATO ‘satu untuk semua, semua untuk satu’ adalah komitmen konkret. Merusak kredibilitas negara-negara sekutu berarti melemahkan keseluruhan NATO,” tulisnya di platform media sosial X.
"Tidak ada kampanye pemilu yang bisa menjadi alasan untuk mempermainkan keamanan Aliansi."
Kementerian Luar Negeri Jerman mengunggah pesan 'Satu untuk semua dan semua untuk satu' dengan tagar #StrongerTogether di akun berbahasa Inggris X menyusul komentar Trump.