Paul-Louis Arslanian, kepala badan investigasi kecelakaan udara Prancis (BEA), menyatakan "sedikit lebih optimis" tentang banyaknya penemuan puing yang telah memperkecil luasnya zona pencarian di bagian timur laut pantai Brasil.
"Kami berada dalam situasi yang sedikit lebih baik dari pada di hari pertama," ujar Arslanian saat jumpa pers, di kantor pusat BEA di lapangan udara Le Bourget di luar Paris. "Kami dapat mengatakan ketidakpastian sedikit berkurang sehingga ada sedikit optimisme.”
"Namun itu masih prematur untuk saat ini mengatakan apa yang terjadi," tambahnya.
Perlengkapan tim penyelamat dan peralatan militer dari Brazil, Perancis, Amerika Serikat dan negara-negara lain telah memetakan permukaan dan kedalaman dari Atlantik untuk menandai jatuhnya Airbus A330 pada 31 Mei setelah terbang melewati badai dalam perjalanan dari Rio de Janeiro ke Paris. Semua penumpang yang berjumlah 228 orang tewas.
Arslanian mengatakan, puing yang telah ditemukan datang dari "semua zona" pesawat, namun tidak dijelaskan secara rinci puing pesawat yang telah diambil. "Sudah beberapa hari ini dikatakan bahwa hampir seluruh pesawat tidak akan kembali," katanya.
Sampai kini yang belum ditemukan dua kotak hitam pesawat, yang berisi rekaman suara dan data pesawat, yang sudah jatuh di bawah air. Kotak hitam ini memberikan informasi tentang apa yang terjadi dengan pesawat sebelum dan selama jatuh. Kotak ini akan memancarkan sinyal sedikitnya dua minggu. Setelah itu, sinyal akan berangsur-angsur lemah dan hilang.
AP| NUR HARYANTO