Menurut Anifah, pemerintah Indonesia sendiri tidak pernah secara resmi memprotes terhadap pelanggaran pihak Malaysia yang memasuki wilayah Indonesia di Ambalat.
Nama Ambalat sendiri, kata Anifah, diciptakan media massa di Indonesia yang mengaitkan dengan konsesi blok minyak dan gas di kawasan yang disengketa. Sementara pihak Malaysia menyebutnya sebagai Laut Sulawesi.
Anifah mengatakan Malaysia memilih jalur diplomatik dan mengeluarkan 13 nota protes atas pelanggaran yang menurutnya dilakukan Angkatan Laut Indonesia sejak 2007.
Dalam pertemuan dengan media massa Senin (15/6) malam, Anifah meminta media massa untuk bekerja sebagai tim dengan pemerintah guna menjangkau masyarakat. Ia meminta media tidak hanya manut saja, tetapi juga kritis, obyektif, dan argumentatif.
"Dengan cara itu, masyarakat bisa melihat kartu di atas meja, isu-isunya, masalah-masalahnya, dan memberi pandangan serta opini untuk mencari solusi. Media akan menjadi saluran kami, jalur untuk komunikasi yang jelas dan terbuka antara pemerintah dan rakyat," ujar Anifah.
"Media memiliki peran untuk menjaga kepentingan nasional sehingga tidak menjadi alat dari kepentingan negara lain. Jadi mereka tidak hanya condong mendengarkan sudut pandang asing mengenai masalah domestik," lanjut Anifah.
THE STAR| KODRAT SETIAWAN