Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejumlah Dokter di Amerika Kurangi Jumlah Pasien Perhari

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Saat rumah sakit di Indonesia mendapat sorotan karena dianggap kurang memperhatian pasien, sejumlah dokter di Amerika Serikat memilih berpraktik dengan cara berbeda. Mereka mengurangi jumlah  pasien agar perhatian pada setiap pasien lebih besar.

Praktik ini membuat para jumlah pasien setiap dokter berkurang separuhnya. Para pasien lebih senang karena mereka lebih diperhatikan, tidak perlu ke dokter spesialis, dan di kantong lebih hemat.

Bagi dokter mereka juga tidak kehilangan pendapatan karena melakukan sejumlah taktik--termasuk sistem langganan--dan komputerisasi.

Lili Sacks, salah satu dokter di Seattle, termasuk yang ikut dengan "gerakan" ini. Seperti dilaporkan harian New York Times edisi Senin (9/6), semula ia bekerja di sebuah rumah sakit besar. Tapi kemudian sadar bahwa setiap kali bertemu dengan pasien, ia selalu berkata, "Maaf, saya terlambat."

Di rumah sakit itu , sehari ia menangani 25 pasien. Setiap pasien hanya dijatah sekitar 15 menit sehingga tidak sempat berkonsultasi panjang lebar dan pemeriksaan mendalam.

Akibat terbatasnya waktu saat memeriksa, dokter umum seperti dirinya sering kali menyerahkan pasien ke dokter spesialis atau terpaksa meminta pasien menjalan tes di laboratorium  yang tentu saja menguras kantor si sakit.

dr. Sacks juga cemas terlalu banyak pasien bisa membuatnya melakukan kesalahan. Tapi, tahun lalu, ia pindah ke klinik yang memberi waktu panjang pada setiap pasien. Bisa 30-60 menit setiap pasien. Jumlah pasien perhari yang ditangani juga berkurang hanya 10 sampai 12 orang saja.

Ini, tentu saja, di luar kontak email atau telepon dari pasien karena ia dan para dokter di klinik kecilnya memang memberi nomor ponselnya kepada para pasien.

Dengan waktu yang lebih panjang ini, dr. Sacks bisa melakukan sejumlah uji lab sederhana sehingga para pasiennya tidak perlu sebentar-sebentar disuruh ke dokter spesialis yang llebih mahal.

"Bisakan saya membantu orang tanpa dokter spesialis dan tes di labotorium? Jelas bisa. Bisakah saya membantu pasien dan perusahaan asuransi menghemat uang? Jelas bisa," kata dr. Sacks.

Salah satu pasien yang datang adalah Todd Martin, seorang manajer toko di Seattle. "Saya batuk-batuk dan susah bernafas," kata Martin. "Mereka bertemu dan memeriksa saya dengan sinar X."

Martin mengatakan ia membayar US$40 (Rp 400 ribu) untuk mengganti resep  yang dikeluarkan Sacks. Ini jauh lebih murah daripada ia datang ke rumah sakit. "Kunjungan ke UGD bisa dengan gampang menghabiskan US$1.000 (Rp 10 juta)," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi ini di luar  biaya "langganan" yang dibayar pasien yakni US$54-129 (Rp 540 ribu-1,29 juta) tergantung usia setiap bulan. Biaya ini bisa dianggap semacam asuransi karena klinik ini tidak menerima asuransi.

Bagi pasien, ini cukup menguntungkan karena lebih murah daripada mereka membayar ke asuransi. dr. Garrison Bliss, yang pada 2007 mendirikan klinik kecil tempat Sacks bekerja, mengatakan para pasien berhemat 15-40 persen dengan menggunakan pola berobat di tempatnya.

Angka penghematan ini diambil dengan perbandingan melihat premi asuransi yang mestinya dibayar pasien jika tidak menggunakan kliniknya.

Klinik ini memang tidak menerima asuransi untuk berhemat. Jika klinik kecil itu menerima pasien asuransi, setiap dokter akan membutuhkan setidaknya satu pegawai administrasi. Sedang sekarang, untuk tujuh dokter mereka hanya mempekerjakan dua staf administrasi.

Penghematan yang lain adalah memanfaatkan teknologi informasi. Ini seperti yang dilakukan dr. José Batlle yang memiliki "langganan tetap" sampai 1.500 pasien.

Dokter umum dari New York ini menggunakan Internet untuk jadwal bertemu pasien. Ia juga memanfaatkan komputer untuk menyimpan semua data medis pasiennya. Resep untuk obat, ia ketik di komputer. Bagi pasien yang menginginkan, ia melayani email atau telepon.

Biaya untuk program komputernya ini menghabiskan cukup banyak dana. Sampai US$ 25 ribu. Tapi biaya ini jauh lebih hemat daripada membayar tambahan tenaga untuk klinik kecilnya. Ia bahkan mulai memindahkan klinik ke tempat yang lebih bergengsi dan mahal di Manhattan.

Sejumlah penghematan dan efisiensi ini membuat biaya administrasi klinik  khususnya ditekan dari 60 persen--seperti standar klinik lain--menjadi hanya 30 persen pendapatan

Akibatnya penghematan ini, Sacks mengatakan ia dan teman-temannya tidak perlu berkurang pendapatannya saat pindah dari rumah sakit dengan rata-rata 25 pasien perdokter menjadi hanya 10 pasien perdokter.

Sacks juga makin senang. Katanya, "Saya memiliki lebih banyak waktu untuk duduk dengan setiap pasien dan membuat saya menjadi dokter yang lebih baik."

NYT/NURKHOIRI
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

8 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui


Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

29 hari lalu

Kondisi pria Palestina yang terluka akibat penembakan oleh tentara Israel, di rumah sakit Al Shifa, Gaza, 1 Maret 2024. Penembakan oleh tentara Israel terhadap warga Palestina yang tengah menunggu bantuan itu menewaskan 112 orang dan lebih dari 750 orang terluka.  REUTERS/Kosay Al Nemer
Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.


Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

41 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga


Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

48 hari lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.


Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

49 hari lalu

Wakil Menteri Kesehatan kedua Korea Selatan Park Min-soo berbicara saat konferensi pers di Sejong, Korea Selatan, 29 Februari 2024. Yonhap via REUTERS
Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.


Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

57 hari lalu

Ratusan dokter di Korea Selatan berunjuk rasa di luar gedung parlemen memprotes rencana pemerintah yang akan menambah lagi tenaga medis sampai 10 tahun ke depan. Sumber: Reuters/asiaone.com
Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.


Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

30 Januari 2024

Bappeda Llitbang Kabupaten Bogor menggelar Inovator Temu Inovator 2024 di Auditorium Setda Kabupaten Bogor, Cibinong, Selasa 30 Januari 2024. TEMPO/M.A MURTADHO
Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

Temu Inovator yang diselenggarakan setiap tahun disebutkan untuk meneruskan pembangunan prioritas di daerah itu.


Cara Pindah Faskes BPJS Kesehatan secara Offline dan Online

30 Januari 2024

Seorang pengguna BPJS Kesehatan memanfaatkan aplikasi mobile JKN, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara online di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, 19 Agustus 2021. Selain itu dimasa pandemi, BPJS Kesehatan juga memberikan pelayanan kartu BPJS Kesehatan digital, yang dapat diunduh melalui aplikasi Mobile JKN. Tempo/Jati Mahatmaji
Cara Pindah Faskes BPJS Kesehatan secara Offline dan Online

Sebagai pengguna BPJS Kesehatan, wajib tahu cara pindah faskes BPJS Kesehatan. Hal ini diperlukan saat Anda pindah domisili atau kerja.


Cara Cetak Kartu BPJS Kesehatan secara Online 2024

30 Januari 2024

Seorang pengguna BPJS Kesehatan memanfaatkan aplikasi mobile JKN, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara online di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, 19 Agustus 2021. Selain itu dimasa pandemi, BPJS Kesehatan juga memberikan pelayanan kartu BPJS Kesehatan digital, yang dapat diunduh melalui aplikasi Mobile JKN. Tempo/Jati Mahatmaji
Cara Cetak Kartu BPJS Kesehatan secara Online 2024

Cara cetak kartu BPJS Kesehatan dapat dilakukan secara mandiri dengan mengunduh kartu digital di aplikasi Mobile JKN, begini langkah-langkahnya.


Rumah Sakit di Jakarta Selatan yang Menerima BPJS Kesehatan

30 Januari 2024

BPJS Kesehatan menjamin biaya pelayanan kesehatan bagi peserta JKN. Berikut daftar rumah sakit di Jakarta Selatan yang menerima BPJS Kesehatan. Foto: Canva
Rumah Sakit di Jakarta Selatan yang Menerima BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan menjamin biaya pelayanan kesehatan bagi peserta JKN. Berikut daftar rumah sakit di Jakarta Selatan yang menerima BPJS Kesehatan.