Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Tangkap Mata-mata Senior Kuba

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Washington: Amerika Serikat menangkap mata-mata Kuba yang selama 30 tahun menyusup di Departemen Luar Negeri. Posisi mereka sebagai mata-mata cukup penting sehingga, saat diam-diam ke Kuba, Presiden Fidel Castro menyempatkan bertemu dengan mereka selama empat jam.

Walter Kendall Myers, 72 tahun, dan istrinya, Gwendolyn Steingraber Myers, 73 tahun, ditangkap pada Kamis (4/6). Mereka menjadi mata-mata Kuba atas alasan ideologis, bukan karena uang.

Karir mereka sebagai mata-mata dimulai pada 1978. Myers, dosen paruh waktu di Universitas John Hopkins yang setahun sebelumnya sempat bekerja sebagai pelatih lepas bagi salah satu lembaga di Departemen Luar Negeri, diundang ke Kuba oleh diplomat negara komunis itu.

Myers dan istrinya berangkat ke Kuba. Di pulau kecil itu, ia ditemani seorang perwira intelijen setempat. Dalam buku hariannya, Myers menulis bahwa ia berkunjung ke museum dan terkejut saat tahu bahwa Amerika Serikat sering membunuh para pemimpin revolusi.

Myers kemudian bersimpati dengan ideologi serta revolusi Kuba yang membuat Castro berkuasa. Pada buku catatan pribadi dari 1978, Myers menulis: "Saya tidak melihat ada nilai yang hilang akibat revolusi. Revolusi membangkitkan potensi besar dan membebaskan semangat Kuba."

Ia memuji Castro sebagai pemimpin cemerlang dan karismatik. "Salah satu dari pemimpin politik besar di zaman kita," katanya.

Enam bulan kemudian, saat Myers dan istrinya tak lagi bekerja di Departemen Luar Negeri dan tinggal di negara bagian Dakota Selatan, seorang diplomat Kuba mendatangi mereka. Pasangan ini setuju menjadi mata-mata. Mereka mendapat kode untuk komunikasi radio dengan Kuba. Myers menjadi "202" dan istrinya "123".

Dengan arahan pejabat Kuba, Myers mendapat pekerjaan yang memberinya akses dokumen rahasia jadi mereka kembali ke Washington.  Jadi, pada 1981 ia melamar bekerja di CIA tapi ditolak.

Belakangan ia melamar dan diterima bekerja di Departemen Luar Negeri. Di Departemen Luar Negeri, perlahan akses ke dokumen rahasia makin lebar. Di Departemen in semula Myers bekerja sebagai dosen di Lembaga Dinas Luar Negeri. Tapi mulai 2000 sampai pensiun 2007, Myers menjadi analis di lembaga riset Departemen Dalam Negeri, Biro Intelijen dan Riset.

Bagian ini memungkinkannya mendapat akses sejumlah informasi terkait Kuba. Myers bekerja maksimal agar tidak dicurigai. "Saya sangat berhati-hati," kata Myers belakangan. "Saya biasanya tidak membawa dokumen keluar."

Di awal mereka menjadi mata-mata, mereka mengirim data dengan morse lewat radio gelombang pendek. Catatan mereka tulis di kertas yang hanya tampak tulisannya kalau dicelup air.

Mereka sempat mengirim berita dengan cara aneh. Istri Myers akan ke supermarket dan menggunakan kereta dorong. Dokumen rahasia yang akan dikirim, diletakkan di kereta dorong. Nanti, di dalam supermarket, intelijen Kuba akan mengambil kereta dorong dan ditukar dengan yang mereka bawa. Tapi taktik ini dihentikan setelah supermarket mulai memasang kamera keamanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi saat mereka pensiun mulai 2007, mereka mengirim berita dengan email dari warung Internet.

Pada 1995, pasangan Myers pergi ke Meksiko. Dari Meksiko, ia mendapat paspor palsu dan menyeberang ke pulau komunis itu. Di Kuba itu, ia tinggal di sebuah rumah kecil. Castro menyempatkan datang ke rumah kecil di Kuba ini.

Myers juga melakukan sejumlah kunjungan lain ke Trinidad dan Tobago, Jamaica, Meksiko, Brasil, Ekuador, dan Argentina untuk bertemu perwira intelijen Kuba.

Tahun itu pula Myers sudah cemas bahwa atasannya sudah memasukkan ia dalam daftar orang yang patut diwaspadai sebagai agen asing. Sejak itu, ia tidak lagi rutin mengirim dokumen ke Kuba. Mesti begitu, Myers berjanji mengirim apapun yang ia bisa kirim meski tidak sebanyak sebelumnya.

Ahli kontraspionase Amerika Serikat mulai melihat ada pola kebocoran intelijen terkait Kuba di Departemen Luar Negeri pada 2006. Biro keamanan diplomatik Departemen mulai memperhatikan sejumlah nama. Saat Myers pensiun pada 2007, pemerintah Amerika sudah yakin ialah yang menjadi mata-mata itu.

Dua bulan silam, seorang agen FBI--yang bertanggung jawab urusan kontra spionase di Amerika Serikat--menyamar sebagai anggota dinas rahasia Kuba dan mendekati Myers di luar Universitas John Hopkins, tempatnya mengajar paruh waktu. Agen FBI ini mengaku dikirim perwira intelijen Kuba untuk mendapat informasi.

Di hari itu, Myers ulang tahun dan agen FBI yang menyamar sebagai intel Kuba ini memberi hadiah khas negara komunis itu: cerutu.  Si agen FBI meminta mereka bertemu di sebuah hotel di Washington. Myers terperangkap. Ia datang ke hotel dengan istrinya dan dengan bangga bercerita panjang lebar bagaimana ia menjadi mata-mata Kuba kepada agen FBI yang menyamar itu.

Mereka juga menerima alat untuk menyandikan tulisan ke email. Agen FBI itu mengusulkan pertemuan keempat pada Kamis (4/6). Pada pertemuan keempat itu, pasangan suami istri itu ditangkap.

Aparat Amerika Serikat segera saja membongkar barang-barang milik Myers.  Di dalam komputer Myers, ditemukan lebih dari 200 laporan rahasia terkait Kuba.

Mereka juga menemukan jejak email antara pasangan itu dengan perwira Intelijen Kuba dengan bahasa disamarkan sehingga tidak ada kesan dunia intelijen. Peter Herrera meminta mereka datang ke Meksiko untuk mengambil benda seni, begini isi salah satu email dari Kuba. Myers membalas bahwa ia senang, "Mendengar dari Anda bahwa galeri seni itu sudah dibuka kembali."


AP/WASHINGTON POST/NURKHOIRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Lukisan Che Guevara
Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.


Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Seorang pria berjalan di depan mural pemimpin pejuang revolusi Che Guevara di Havana (7/10).  Empat puluh enam tahun setelah ia ditangkap oleh tentara di hutan Bolivia dan dieksekusi yang diperingati 8 Oktober. REUTERS/Enrique de la Osa
Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.


Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

13 Januari 2017

Fidel Castro. REUTERS/Alex Castro
Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.


UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

29 Desember 2016

Warga antre untuk memberikan penghormatan kepada pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro, di Revolution Plaza, Havana, Kuba, 28 November 2016. REUTERS/Stringer
UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.


Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

5 Desember 2016

Presiden Kuba, Fidel Castro (kiri), dan legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona bermain bola selama wawancara di La Havana, Kuba, 26 Oktober 2005. REUTERS/Canal 13
Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.


Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

4 Desember 2016

Kendaraan militer Kuba yang membawa abu jenazah mendiang Fidel Castro menuju Santiaga melintasi Havana, Kuba, 30 November 2016. REUTERS
Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.


Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

28 November 2016

Presiden Kuba, Fidel Castro menyampaikan pidatonya di depan ratusan para massa demonstrasi saat berada di Santiago, Kuba, 8 Juni 2002. AP/Cristobal Herrera, File
Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk

membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta


dengannya.


Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

28 November 2016

Pemimpin Kuba Fidel Castro berbicara kepada orang banyak selama pawai kemenangan setelah jatuhnya rezim Batista di Havana, Kuba, 6 Februari 1959. AP
Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba Fidel Castro.


Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

26 November 2016

Pemimpin Kuba, Fidel Castro berdiri di perkebunan tebu di Kuba, 14 April 1966. Mantan Presiden Fidel Castro, yang berkuasa selama setengah abad, meninggal pada usia 90. Roberto Salas/Prensa Latina via AP
Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.


Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

26 November 2016

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.