Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Ambalat, Menhan Malaysia Akan Gunakan Jalur Diplomatik

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur:  Bertempat di kantor Kementrian Pertahanan Malaysia, hari ini Rabu (03/06) Menteri Pertahanan Malaysia, Zahid Hamidi menerima beberapa wartawan Indonesia untuk mengklarifikasi masalah Ambalat yang hangat dibicarakan di tanah air.

Dalam suasana gayeng karena sering diselingi bahasa Jawa. Menteri yang masih mempunyai darah ningrat dari Jogyakarta ini menyatakan bahwa Malaysia akan tetap mengedepankan jalur diplomatik. “Saya yakin, bahwa kita bisa menyelesaikan masalah ini lewat jalur perundingan” kata Zahid, “Karenanya, kita tidak akan menggunakan aksi yang agresif. Tindakan provokatif apapun, malah akan memperkeruh situasi.”

Zahid menuturkan bahwa para menteri luar negeri kedua negara sudah sepakat untuk membawa masalah Ambalat ke jalur perundingan. Karenanya sejak isu Ambalat mengemuka pada Februari 2005, telah diadakan 13 kali pertemuan antara utusan Indonesia dan Malaysia, dan pertemuan selanjutnya rencananya akan diadakan di Kuala Lumpur bulan depan.

Ditanya wartawan mengenai sikap Malaysia yang tidak menanggapi gencarnya pemberitaan di media-media Indonesia, Menhan yang biasa touring dengan Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) ini menjawab dengan pengandaian. “Indonesia-Malaysia ibarat suami isteri, tidak etis kalau masalah keluarga didengar anak-anak apalagi didengar tetangga,” jawabnya, “khawatir ada tetangga yang kurang senang dengan keluarga kita, mereka yang akan senang dengan masalah keluarga kita."

“Kalau mau dibuka ke publik, sejak 2007 saja Menhan Malaysia juga telah mengirimkan 13 nota protek diplomatik ke Kementrian Luar Negeri Indonesia, karena tentara Indonesia telah memasuki perairan Malaysia,” ujar Zahidi Hamidi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Senada dengan Menhan, Panglima Angkatan Tentara Malaysia (ATM) Abdul Azis Zaenal yang mendampingi Zahid Hamidi juga menyatakan bahwa seoptimal mungkin tidak akan menggunakan jalur perang. “Kemenangan bagi prajurit, adalah jika bisa menyelesaikan masalah tanpa peperangan,” kata panglima Malaysia berdarah Minang ini.

Sebagai usaha untuk mendinginkan suasana, Abdul Azis Zaenal direncanakan akan mengunjungi Indonesia untuk bertemu dengan panglima TNI pada 9 Juni 2009 mendatang. Diakhir pernyataannya, Zahidi mengusulkan solusi alternatif jangka pendek agar kedua Negara tidak mendekati daerah konflik. “Dalam menunggu penetapan batas Negara yang sedang dibahas oleh juru runding kedua negara, saya usulkan baik tentara Indonesia maupun tentara Malaysia tidak mendekati wilayah konflik tersebut”.

SAFWAN AHMAD

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Retno Marsudi. dok. TEMPO/Yosep Arkian
Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.


Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Pasukan Marinir TNI-AL menuju KRI Lampung di Dermaga E Markas Komando Armada Timur, Surabaya (2/1). 130 Marinir tersebut akan bertugas di perairan Ambalat,  menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia. TEMPO/Fully Syafi
Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.


Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

TEMPO/Santirta M.
Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.


Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.


Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

KRI / TEMPO/Fransiskus S
Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.


Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.


Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.


Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

TEMPO/Arnold Simanjuntak
Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.


Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.


TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.