Seorang jurubicara kepolisian Paris menceritakan bahwa pencuri itu berhasil mengemasi berbagai perhiasan mahal di etalase toko, dan kemudian berhasil keluar dari toko dengan selamat, setelah menakut-nakuti penjaga toko dengan pistol. Jurubicara itu tidak mau memberikan keterangan secera detail, tetapi investigator Polisi Paris, Oliver Lebon, menceritakan ke stasiun televisi setempat," dari bukti-bukti yang telah kami kumpulkan, pencuri itu berumur sekitar 50 tahun, memakai baju dan topi bergaya Borsalino, yang bergaya seperti seorang pelanggan tetap toko itu. Ia dengan santai masuk kedalam toko, menakuti para penjaga toko dengan pistol, dan memerintahkan mereka untuk mengemasi perhiasan mahal yang dipamerkan. Jumlahnya sekitar Rp 87 miliar," ujar Oliver Lebon.
Akibat perampokan itu, toko perhiasan mewah yang berada dipusat kota Paris itu terpaksa tutup untuk sementara. Insiden ini mengingatkan orang pada film legendari Perancis dari tahun 1970-an "The Red Circle" yang dibintangi Yves Montana dan Alain Delon, yang bercerita tentang perampokan pada tengah malam di pertokoan perhiasan elit Place Vendome di Paris.
Bulan lalu, toko perhiasan Chopard, juga ditampilkan dalam film "Mesrine - Public Enemy Number One" yang merupakan film biografi dari Jacques Mesrine, legenda gang kejahatan Perancis pada tahun 1970-an.
Chopard merupakan toko perhiasan mahal dan berselera tinggi yang menyasar pada pasar konsumen elit. Menjual berbagai perhiasan seperti jam tangan lux dan perhiasan mewah, didirikan oleh Louis Ulysse di Jenewa, Austria, pada tahun 1860. Chopard kemudian menjadi merek yang terkenal dan mempunyai cabang-cabang di seluruh kota besar di dunia. Pencurian ini menggemparkan Paris, karena tak menyangka toko perhiasan yang terkesan sangat berselera tinggi dan dalam perlidungan keamanan yang ketat itu, ternyata dengan gampang dibobol oleh maling yang bekerja sendirian. Tak ada korban kekerasan dalam aksi ini.
CNN l WAHYU