TEMPO.CO, Jakarta - Para menteri luar negeri Uni Eropa menyatakan dukungannya terhadap Ukraina dalam pertemuan di Kyiv pada Senin, 2 Oktober 2023, yang merupakan pertemuan pertama mereka di negara non-anggota, setelah seorang kandidat pro-Rusia memenangkan pemilu di Slovakia dan Kongres AS mengeluarkan bantuan perang di Ukraina dari RUU Belanja.
Kyiv menepis kekhawatiran bahwa dukungan terhadap upaya perangnya memudar di kedua sisi Atlantik, terutama di Amerika Serikat di mana Kongres tidak memasukkan bantuan ke Ukraina dari rancangan undang-undang darurat untuk mencegah penutupan pemerintah.
“Kami tidak merasa dukungan AS telah hancur… karena Amerika memahami bahwa apa yang dipertaruhkan di Ukraina jauh lebih besar daripada hanya Ukraina,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba kepada wartawan saat menyambut ketua kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell.
Tidak dimasukkannya Ukraina dalam rancangan undang-undang pengeluaran Amerika Serikat membuat para pejabat pro-Kyiv kesulitan menemukan cara terbaik untuk mendapatkan persetujuan bantuan lebih lanjut selain bantuan keamanan, ekonomi, dan kemanusiaan senilai $113 miliar yang telah diberikan Amerika sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
Para pemimpin di Senat, yang dikuasai secara tipis oleh rekan-rekan Demokrat Presiden Joe Biden, berjanji untuk mengambil undang-undang dalam beberapa minggu mendatang mengenai dukungan yang berkelanjutan. Namun di Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Partai Republik, Ketua Kevin McCarthy mengatakan dia menginginkan lebih banyak informasi dari pemerintahan Biden.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mendesak Kongres untuk bertindak cepat.
Mengenai kemenangan mantan Perdana Menteri Slovakia pro-Rusia Robert Fico dalam pemilu, Kuleba mengatakan pemimpin baru masih harus membentuk koalisi dan "terlalu dini untuk menilai" dampaknya terhadap politik di sana.
Pertemuan Senin di Kyiv disebut-sebut oleh Borrell sebagai pertemuan bersejarah pertama bagi UE namun terjadi pada saat yang tidak tepat bagi negara-negara Barat yang mendukung Kyiv.
Menjelang berakhirnya musim panas, serangan balasan Ukraina gagal menghasilkan kemenangan yang diharapkan sekutu Kyiv sebelum lumpur menyumbat tapak tank sumbangan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dikutip dari situsnya, mengatakan dia yakin "Ukraina dan seluruh dunia bebas mampu memenangkan konfrontasi ini. Namun kemenangan kami bergantung langsung pada kerja sama kami dengan Anda."
Borrell mengatakan pada konferensi pers dengan Kuleba bahwa UE tetap bersatu dalam mendukung Ukraina. Dia telah mengusulkan paket pengeluaran UE untuk Kyiv hingga 5 miliar euro ($5,25 miliar) untuk 2024 yang dia harap akan disetujui pada saat itu.
Kuleba mengatakan hal itu akan membantu Ukraina dan Uni Eropa untuk mendapatkan kejelasan mengenai aspek hukum dalam pengalihan aset Rusia yang dibekukan di Barat untuk membantu mendanai rekonstruksi Ukraina.