Wanita tersebut dituding melakukan pembunuhan terhadap enam orang. Mayoritas korban merupakan orang dewasa dan wanita berusia lanjut.
Menurut jaksa penuntut di Provinsi Qazvin, tersangka yang berusia 32 tahun tersebut mengaku melakukan pembunuhan berantai secara terencana dan berhati-hati.
Tersangka disebut sebagai wanita tersangka pembunuh berantai pertama di Iran. Menurut berita yang dilansir BBC, Minggu (24/5), tersangka mengatakan kepada polisi bahwa ia terinsipirasi dari novel-novel karya Agatha Christie.
Seperti tokoh antagonis di novel-novel Agatha Christie, tersangka menyusun rencana dengan saksama untuk menyembunyikan kejahatannya. Tersangka menargetkan orang dewasa atau wanita berusia lanjut di masjid ketika mereka salat.
Setelah menawarkan korban tumpangan, tersangka memberi jus buah yang racun. Tersangka mencekik korban dan mencuri perhiasan dan barang-barang korban lainnya. Sedangkan tubuh korban di buang di tempat yang sulit ditemukan.
Tersangka mengatakan kepada polisi bahwa ia melakukan kejahatan tersebut selama empat bulan untuk melunasi utangnya sebesar US$ 25 juta (Rp 259,3 miliar)
BBC| KODRAT SETIAWAN