TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa, 12 September 2023, mengatakan bahwa 270.000 orang telah mengajukan diri untuk bergabung dengan tentara dalam setengah tahun terakhir, selain 300.000 orang yang telah dimobilisasi.
“Selama enam-tujuh bulan terakhir, 270.000 orang secara sukarela menandatangani kontrak untuk bertugas di tentara Rusia... Terlebih lagi, prosesnya terus berlanjut, dengan 1.000-1.500 orang datang setiap hari untuk menandatangani kontrak,” kata Putin di Forum Ekonomi Timur di Vladivostok. Angka ini sedikit lebih rendah dari 280.000 yang dinyatakan mantan presiden Dmitry Medvedev awal bulan ini
Putin menanggapi pertanyaan apakah Rusia perlu menerapkan mobilisasi wajib baru untuk meningkatkan upaya militernya di Ukraina, sesuatu yang berulang kali dikatakan Kremlin tidak diperlukan.
Sementara itu, pihak Ukraina memperkirakan Rusia akan mengumumkan gelombang baru mobilisasi “paksa” dalam waktu dekat karena “kekalahan besar”.
“Sehubungan dengan kerugian besar yang dialami penjajah, mobilisasi paksa massal penduduk diperkirakan akan dimulai dalam waktu dekat di Federasi Rusia dan di wilayah Ukraina yang sementara didudukinya,” tulis Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam sebuah pernyataan Senin.
Ia menambahkan bahwa menurut berbagai perkiraan, mobilisasi dapat berkisar antara 400.000 hingga 700.000 orang.
“Perlu dicatat bahwa juga direncanakan untuk memanggil sekitar 40.000 penduduk Republik Chechnya, yang mungkin akan digunakan sebagai ‘unit pemblokiran’ di belakang pasukan Rusia,” kata Staf Umum.
Meskipun disebutkan bahwa di antara penduduk Moskow dan St Petersburg, jumlah mobilisasi yang direncanakan masih sangat minim.
Intelijen Pertahanan Ukraina melaporkan pada Minggu bahwa Rusia telah mengumpulkan lebih dari 420.000 tentara di wilayah pendudukan Ukraina dan di Semenanjung Krimea. “Itu belum termasuk Garda Nasional Rusia, badan-badan lain, unit khusus, dan pasukan keamanan Rusia yang mendukung kekuasaan pendudukan di wilayah kami,” kata Vadym Skibitskyi, Wakil Kepala DIU, seperti dikutip oleh surat kabar Ukrayinska Pravda.
Skibitskyi menekankan bahwa Rusia memiliki kontingen yang sangat kuat di Ukraina, yang mencakup banyak tank, kendaraan lapis baja, sistem artileri, sistem roket peluncuran ganda, dan sistem rudal.
Sementara itu, Staf Umum Angkatan Darat Ukraina melaporkan pada Minggu bahwa total kerugian tempur pasukan Rusia sejak awal invasi berjumlah: 269.120 personel militer, 4.564 tank, 8.771 kendaraan tempur lapis baja, 5.833 sistem artileri, 763 sistem peluncuran roket ganda. , 510 sistem pertahanan udara, 315 pesawat sayap tetap, 316 helikopter, 4.598 drone taktis, 1.455 rudal jelajah, 8.378 kendaraan dan tanker serta 19 kapal dan perahu.
REUTERS | AL ARABIYA
Pilihan Editor: Seperempat Kota Derna Tersapu Banjir Bandang, 1.000 Mayat Ditemukan Sejauh Ini