Abdul Rahim mengatakan, pembajakan laut di Selat Malaka, tahun ini telah drop sampai nol persen, dibandingkan pada tahun 2004 ketika terjadi 38 kasus pembajakan selama setahun. Di zona lalu lintas pelayaran transportasi energi dan dagang paling ramai di dunia itu. Berkurangnya pembajakan itu, tak lepas dari semakin diefektifkannya kerjasama antar ketiga negara untuk melakukan patroli bersama sejak 2005.
"Sejak kami mengadakan kerjasama untuk menangangi masalah ini, kami telah mampu menangani geng-geng liar pembajakan yang selama ini beroperasi diwilayah itu," ujar Abdul Rahim, Senin (18/5) ditengah-tengah sebuah seminar keamanan laut di Kuala Lumpur.
Sukses penanganan pembajakan di Selat Malaka ini, sangat bertolak belakang dengan merebaknya kasus serupa, pembajakan di Teluk Aden, oleh para pembajak Somalia. Menurut seorang pejabat PBB, pembajakan di teluk Aden akan teratasi jika Somalia bisa keluar dari berbagai krisis dan menjadi negara yang stabil.
Pembajakan di Somalia tercatat ada 81 kasus, antara bulan 1 Januari sampai 20 April. Data ini sudah turun, dibandingkan 115 kasus selama tahun 2008. Pasukan internasional turut menjaga keamanan laut di Teluk Aden, namun tak banyak efektif menurunkan jumlah pembajakan.
REUTERS l WAHYU