TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi dalam pidato pembukaan KTT ASEAN-Australia, menegaskan mereka bukan hanya sekadar tetangga melainkan mitra komprehensif strategis dan sekaligus penghubung dengan kawasan Pasifik.
Di sisi lain ASEAN juga merupakan mitra dagang penting Australia, dengan nilai perdagangan lebih tinggi dibanding dengan Amerika Serikat dan Jepang. “Sehingga apapun yang terjadi di Indo-Pasifik akan berdampak besar bagi Australia maupun ASEAN,” kata Jokowi di Jakarta, Kamis, 7 September 2023.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyatakan pemerintahannya berkomitmen untuk terus mengembangkan serta memperkuat ikatan dengan ASEAN. Ia berkomitmen 95,4 juta dolar Australia atau setara Rp933 miliar untuk inisiatif barunya dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Albanese menghadiri konferensi tingkat tinggi atau KTT ASEAN dan Australia yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Dalam rangkaian itu dia menggarisbawahi hubungan baik Australia dan ASEAN.
Ia menekankan kerja sama Australia dengan ASEAN adalah soal membangun regional yang aman dan stabil bagi rakyat.
Dalam forum Indo-Pasifik yang termasuk rangkaian KTT ASEAN pada Rabu, 6 September 2023, Albanese mengumumkan cetak biru investasi Australia di kawasan Asia Tenggara berjudul “Invested: Australia’s Southeast Asia Economic Strategy to 2040”.
Cetak biru tersebut dibuat oleh utusan khusus Australia untuk Asia Tenggara, Nicholas Moore. Laporan ini memberikan 75 rekomendasi, termasuk insiatif membentuk tim kesepakatan untuk mengidentifikasi dan memfasilitasi lebih banyak investasi bersama.
“Hal ini juga dapat mengatasi tantangan kompleks seperti perubahan iklim, kesehatan, keamanan, dan kejahatan transnasional,” kata Albanese dalam KTT ASEAN - Australia.
Inisiatif kedua, program pertukaran wirausaha Australia-Asia Tenggara untuk mendukung perdagangan kedua negara. Untuk inisiatif ketiga, Australia akan membuat program pertukaran pemuda berprestasi dalam membangun hubungan bisnis Australia-Asia Tenggara.
DANIEL A. FAJRI