Namun demikian, kata Boyce, pemerintahnya akan berada di antara mereka yang akan memimpin pembangunan kembali Afganistan. Sama halnya dengan peran serta yang selama 10 tahun terakhir telah kami jalankan di Afganistan, yakni sebagai negara donor kemanusiaan paling besar terhadap negara miskin ini, kata dia.
Boyce memahami tidak semua masyarakat setuju dengan kebijakan pemerintahnya dan pernyataannya. Tetapi ia mengaku lega setelah berdialog secara terbuka dan dua arah dengan para pemimpin organisasi pada kesempatan tersebut. Pertemuan itu dimoderatori oleh Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin yang dihadiri perwakilan dari Hidayatullah, Laskar Jihad, Keluarga Alumni HMI, Dewan Masjid Indonesia dan Pelajar Islam Indonesia (PII). Tampak pula Ismail Sunny, pakar hukum tata negara. (Zacharias Wuragil)