TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina, Senin, 4 September, mengatakan pasukannya telah merebut kembali lebih banyak wilayah di front timur dan maju ke selatan dalam serangan balasan melawan pasukan Rusia, di saat Presiden Volodymyr Zelensky mengunjungi dua wilayah garis depan.
Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan pasukan Kyiv telah merebut kembali sekitar 3 km persegi tanah dalam seminggu terakhir di sekitar kota Bakhmut di bagian timur, yang direbut pasukan Rusia pada Mei setelah pertempuran sengit selama berbulan-bulan.
Dia juga melaporkan “keberhasilan” yang tidak disebutkan secara spesifik dalam arah desa Novodanylivka dan Novoprokopivka di wilayah selatan Zaporizhzhia, namun tidak memberikan rinciannya.
Ukraina kini telah merebut kembali sekitar 47 km persegi wilayah di sekitar Bakhmut sejak memulai serangan balasannya pada awal Juni, tulis Maliar di aplikasi pesan Telegram.
Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut dan Rusia belum mengkonfirmasi kemajuan Ukraina. Kedua belah pihak menganggap perolehan desa-desa kecil atau kantong tanah sebagai keberhasilan baru-baru ini.
Video yang diposting di situs kepresidenan Ukraina pada Senin menunjukkan Zelensky mengunjungi pasukan di wilayah timur Donetsk, tempat Bakhmut berada, dan di wilayah Zaporizhzhia, tempat pasukan Kyiv mencoba untuk bergerak ke selatan menuju Laut Azov.
Zelensky terlihat memberikan medali kepada tentara di sejumlah lokasi dan mengucapkan terima kasih kepada petugas medis di rumah sakit lapangan di front selatan.
Dalam pidato malamnya, yang disampaikan dari kereta api, presiden mengatakan masukan tentara mengenai jalannya konflik akan ditanggapi dengan serius. “Semua yang dibicarakan pejuang kami akan disampaikan kepada peserta rapat komando, terutama terkait peperangan elektronik. Teman-teman, kami mendengar dengan jelas,” ujarnya.
Para pejabat Kyiv mengecam kritik dalam laporan media Barat bahwa serangan balasan terlalu lambat dan terhambat oleh taktik yang buruk – terutama menempatkan pasukan di terlalu banyak lokasi.
Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan pekan lalu bahwa para kritikus harus “tutup mulut”.
Kyiv telah merebut kembali sejumlah desa dan pemukiman dalam serangan yang telah berlangsung selama tiga bulan, namun tentaranya terhambat oleh luasnya ladang ranjau dan parit Rusia.
Maliar mengatakan pekan lalu bahwa pasukan Ukraina telah menembus garis pertama pertahanan Rusia, dan militer Ukraina kini memperkirakan akan maju lebih cepat.
Moskow terus melakukan serangan udara terhadap sasaran Ukraina termasuk infrastruktur pelabuhan, dan telah melaporkan serangan pesawat tak berawak di wilayah Rusia.
Akun Kementerian Pertahanan Rusia di Telegram, Senin, mengutip seorang perwira dengan nama sandi Hedgehog yang mengatakan: “Musuh menyerang dengan cara yang kuat dan serius, tetapi kami berdiri teguh. Kami tidak akan membiarkan mereka lewat.”
REUTERS
Pilihan Editor: ASEAN Buat Sistem Troika untuk Kawal Implementasi Konsensus Myanmar