Prabhakaran merupakan salah satu orang yang paling dicari di lebih dari 30 negara, terkait dengan bom bunuh diri dan kelompok bersenjatanya. Dia memulai memukul genderang perang dan menjadi separatis di Sri Lanka sejak tahun 1970. Bahkan mampu meluaskan peperangan menjadi perang saudara tahun 1983 yang menewaskan 70 ribu orang. Prabhakaran menyatakan bahwa lebih baik mati dengan menenggak pil sianida daripada tertangkap hidup-hidup.
Sementara sebelumya, kepala diplomatik kelompok separatis ini, Selvarajah Pathamanathan, mengatakan dalam situsnya www.TmilNet.com, peperangan ini telah mencapai akhir. “Kami memutuskan untuk meletakkan senjata kami.”
Kelompok Macan Tamil ini menyerah beberpa jam setelah terlibat pertempuran sengit dengan militer di beberapa kilometer dari kekuasaannya. Presiden Sri Lanka mendeklarasikan kemenangannya pada Sabtu lalu, setelah tentaranya berhasil menembus pantai untuk kali pertama sejak perang meletus pada tahun 1983.
Pulau Sinhalese yang menjadi kekuasaan kelompok sempalan ini akhirnya menurunkan benderanya dan banyak orang yang berpesta dengan kemenangan ini. Sebelumnya, pertempuran terakhir terjadi dan membuat 72 ribu penduduk sipil mengungsi lebih dari empat hari.
AP| ITN| NUR HARYANTO