TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara melakukan simulasi latihan “serangan nuklir taktis” pada hari Sabtu, 2 September 2023, dengan menembakan dua rudal jelajah jarak jauh, demikian dilaporkan kantor berita KCNA ketika pemimpin Kim Jong Un memeriksa pabrik pembuatan kapal dan amunisi pada Minggu.
Latihan itu dilakukan pada Sabtu pagi untuk "memperingatkan musuh" bahwa negaranya akan bersiap jika terjadi perang nuklir karena Korea Utara bertekad meningkatkan pencegahan militer terhadap Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Dua rudal jelajah yang membawa hulu ledak nuklir tiruan ditembakkan ke arah Laut Barat semenanjung dan terbang sejauh 1.500 kilometerpada ketinggian yang telah ditentukan yaitu 150 meter.
Pernyataan terpisah mengatakan Kim mengunjungi Kompleks Mesin Pukjung, yang memproduksi mesin kelautan, dan pabrik amunisi besar untuk menekankan pentingnya memperkuat angkatan laut Korea Utara.
“Dia menegaskan bahwa rapat pleno Komite Sentral WPK (Partai Pekerja Korea) di masa depan akan menetapkan modernisasi penting dari kompleks tersebut dan arah pengembangan industri pembuatan kapal,” kata pernyataan KCNA.
Pernyataan itu tidak merinci tanggal kunjungannya.
Uji coba rudal terbaru ini dilakukan tepat setelah latihan gabungan musim panas tahunan antara Korea Selatan dan AS, yang dikenal sebagai Ulchi Freedom Shield, berakhir pada hari Kamis setelah latihan selama 11 hari antara lain menampilkan latihan udara dengan pesawat pengebom B-1B.
Korea Utara telah meningkatkan pencegahan militernya terhadap Washington dan Seoul dan mengkritik perjanjian puncak bulan lalu antara keduanya mengenai peningkatan kerja sama militer.
Pernyataan KCNA pada 21 Agustus mengatakan Kim baru-baru ini mengunjungi armada angkatan laut yang ditempatkan di pantai timur untuk mengawasi uji coba rudal jelajah strategis di atas kapal perang, dan menekankan kapal tersebut akan mempertahankan kekuatan serangannya dalam situasi pertempuran.
REUTERS
Pilihan Editor Barat Nilai Serangan Balasan Ukraina Berjalan Lambat, Zelensky Berang