TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky senang mendapat jet tempur F-16 buatan Amerika dari Belanda dan Denmark. Pemberian jet tempur itu merupakan langkah terbaru dari sekutu Barat guna mendukung upaya Ukraina untuk menangkis invasi Rusia.
Zelensky telah mencari jet canggih selama berbulan-bulan untuk memperkuat angkatan udara Ukraina yang masih menggunakan warisan Soviet. Jet tempur itu untuk melakukan serangan balasan terhadap pasukan Rusia di timur.
Washington mengumumkan persetujuan transfer jet tempur F-16 pada Jumat, 18 Agustus 2023. Mulai bulan ini pelatihan pilot Ukraina akan dimulai bulan ini, yang memungkinkan negara itu untuk mulai mengerahkan jet pada awal 2024.
"Keputusan itu benar-benar bersejarah, kuat, dan menginspirasi kami," kata Zelensky bersama Perdana Menteri Belanda Mark Rutte saat berkunjung ke pangkalan angkatan udara Eindhoven di Belanda.
Rutte mengatakan Belanda belum menentukan jumlah F-16 yang akan diberikan ke Ukraina. Namun Zelensky mengatakan dalam pernyataan selanjutnya bahwa Ukraina akan mendapat 42 pesawat tempur.
Zelensky kemudian melakukan perjalanan ke pangkalan angkatan udara Skrydstrup Denmark dan disambut oleh Perdana Menteri Mette Frederiksen. "Kami juga tahu bahwa Anda membutuhkan lebih banyak, dan itulah mengapa hari ini kami mengumumkan bahwa kami akan menyumbangkan 19 jet tempur F-16 ke Ukraina," ujar Frederiksen.
Enam jet akan dikirimkan pada akhir tahun ini, delapan tahun depan dan lima pada 2025. "Ini adalah dukungan yang sangat kuat bagi kami - misi pelatihan sudah dimulai," kata Zelensky.
"Kami melakukan yang terbaik untuk mendapatkan lebih banyak hasil untuk Ukraina," katanya. "Secara khusus, hari ini kita membahas perluasan misi pelatihan."
Dalam pernyataan terpisah, Zelensky berterima kasih kepada Amerika Serikat yang memiliki aturan ketat tentang penjualan atau transfer peralatan militer Amerika oleh sekutunya. "Saya juga berterima kasih kepada Presiden Joseph Biden, kedua partai di Kongres AS, dan seluruh rakyat Amerika atas dukungan yang tak tergoyahkan dan langkah positif yang berkelanjutan untuk koalisi penerbangan dan untuk kepentingan kebebasan kita bersama," katanya.
Kiriman jet tempur F-16 itu dikritik oleh Rusia. Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskow akan menganggap F-16 sebagai ancaman nuklir karena kemampuannya membawa senjata atom.
Rusia juga mengumumkan bahwa mereka mencegah serangan pesawat tak berawak Ukraina di Moskow dan wilayahnya pada hari Minggu, insiden kedua dalam dua hari. Kedua belah pihak telah melaporkan serangan pesawat tak berawak selama perang.
REUTERS
Pilihan Editor: Kim Jong Un Tinjau Uji Coba Rudal Jelajah, Jelang Latihan Militer Korea Selatan-AS