TEMPO.CO, Jakarta - Ledakan besar terjadi di sebuah pabrik pertahanan Rusia pada Rabu pagi, 9 Agustus 2023. Akibatnya kepulan asap besar membubung ke langit, menjulang di atas gedung-gedung di dekatnya.
Insiden itu berlangsung beberapa jam setelah Moskow menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak atau drone lainnya semalam. Rusia mengatakan telah menembak jatuh dua drone Ukraina di dekat ibu kota, yang terbaru dalam serangkaian serangan di dan sekitar ibu kota negara itu dalam beberapa bulan terakhir.
Ledakan di Pabrik Optik-Mekanik Zagorsk juga awalnya memicu laporan tentang serangan pesawat tak berawak. Namun hal ini dengan cepat dibantah oleh pejabat Rusia.
Awan jamur besar terlihat di atas pabrik di Sergiyev Posad, 46 mil timur laut Moskow. Seorang saksi mengatakan seluruh tanaman hancur. Sebanyak 31 orang terluka tetapi jumlah korban diperkirakan bakal meningkat, menurut Gubernur Andrey Vorobyov. Sebanyak 19 orang dari korban luka, dirawat di rumah sakit. Tiga orang berada dalam kondisi serius.
Pabrik Zagorsk diketahui memproduksi peralatan optik untuk militer Rusia. Produknya seperti teropong penglihatan malam, serta perangkat optik sipil.
Lebih dari setahun yang lalu, pada 8 Juni 2022, pabrik yang sama mengalami kebakaran yang belum jelas penyebabnya. Kebakaran ini adalah satu dari sekian banyak kejadian tidak biasa sejak Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.
Ukuran ledakan menunjukkan bahwa ia telah mengalami kerusakan yang jauh lebih besar hari ini. Tim penyelamat sedang mencari korban di bawah reruntuhan pabrik pada hari Rabu.
Penyebab ledakan itu tidak jelas dan sedang diselidiki di tengah serangkaian serangan drone dan sabotase Ukraina di sekitar Rusia, terkait perang Putin. Sebuah laporan mengatakan seluruh kota diperintahkan untuk mengungsi setelah ledakan itu.
"Mengerikan, seluruh tanaman hancur," kata seorang saksi. "Saya terkejut. Bayangkan, kita terlempar ke belakang (oleh ledakan) di bagian pengelasan. Mengerikan sekali."
Saksi lain menyatakan bahwa situs tersebut dihancurkan oleh serangan pesawat tak berawak, meskipun ada penolakan dari pejabat setempat. "Sesuatu yang terbang masuk," kata sumber anonim, menurut saluran Telegram VChK-OGPU. "Pertama peluit, lalu lampu berkedip dan ledakan."
Selain ledakan Rabu pagi di pabrik militer Zagorsk, Rusia mengatakan telah menjatuhkan dua drone, satu di dekat bandara internasional utama, dan satu lagi di dekat jalan tol M-1 yang menghubungkan ibu kota Rusia ke Minsk, Belarusia.
Pabrik Zagorsk adalah salah satu pengembang dan produsen utama berbagai perangkat observasi, peralatan medis untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit pada jaringan dan pembuluh mata, fluorograf dan intensifier gambar sinar-X, serta berbagai perangkat fotometrik. Ini adalah perusahaan terkemuka untuk pengembangan dan produksi serial teropong dan monokuler, dan diyakini memiliki hubungan dengan kementerian pertahanan Putin.
Layanan darurat bekerja untuk mengevakuasi karyawan pabrik. Menurut saksi mata, kebakaran terjadi di pabrik setelah ledakan, dan sepuluh rumah di dekat pabrik rusak.
Rusia dengan cepat menyalahkan Ukraina atas serangan itu. Kyiv belum memberikan komentar.
Kementerian Pertahanan Rusia mengakui dua serangan itu sebagai serangan teroris dan telah digagalkan. "Upaya rezim Kyiv untuk melakukan serangan teroris dengan kendaraan udara tak berawak dicegah di wilayah wilayah Moskow," kata kementerian pertahanan. "Dua UAV dihancurkan oleh pertahanan udara," ujar Kementerian Pertahanan Rusia.
Pada Kamis pekan lalu, Kementerian Pertahanan Rusia telah menjatuhkan tujuh drone, juga di dekat Kaluga, yang berjarak kurang dari 200 kilometer barat daya Moskow.
Pada 30 Juli, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa perang akan datang ke Rusia. Pusat simbolis dan pangkalan militer Rusia akan menjadi target serangan Ukraina.
DAILY MAIL | NEWSWEEK
Pilihan Editor: Gedung Putih Segera Merinci Rencana Batasi Investasi Amerika Serikat di Cina