TEMPO.CO, Jakarta - Dua anggota parlemen Amerika Serikat meminta Komisi Komunikasi Federal (FCC) untuk menjawab pertanyaan tentang potensi masalah keamanan atas penggunaan modul seluler yang dibuat oleh perusahaan China termasuk Quectel dan Fibocom Wireless.
Ketua panel Republik di Komite Pemilihan China Dewan Perwakilan Rakyat, Mike Gallagher, dan ketua panel Demokrat, Raja Krishnamoorthi, pada Selasa, 8 Agustus 2023, menulis sepucuk surat kepada Ketua FCC Jessica Rosenworcel memperingatkan bahwa peralatan medis, kendaraan, dan peralatan pertanian AS dapat diakses dan dikendalikan dari jarak jauh dari China jika mereka menggunakan modul seluler buatan China.
Juru bicara FCC mengatakan komisi itu "akan meninjau dengan cermat surat komite. Kami sangat serius menangani keamanan jaringan dan peralatan AS" dan komisaris telah "mengambil tindakan tegas atas dasar bipartisan untuk menghapus peralatan dan operator jaringan yang tidak dapat dipercaya dari jaringan AS."
Belum ada pernyataan dari pihak perusahaan China terkait hal ini.
Modul seluler adalah komponen yang memungkinkan perangkat internet of things (IoT) terhubung ke internet. Memperhatikan bahwa mereka biasanya dikendalikan dari jarak jauh dan merupakan penghubung yang diperlukan antara perangkat dan internet, anggota DPR itu mengatakan bahwa jika China "dapat mengontrol modul, mungkin dapat mengekstrak data secara efektif atau mematikan perangkat IoT. Hal ini menimbulkan masalah yang sangat serius dalam konteks infrastruktur penting dan segala jenis data sensitif."
Pada bulan September, FCC menyebut perusahaan telekomunikasi Tiongkok Pacific Networks, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki ComNet (AS), dan China Unicom (Amerika) sebagai ancaman terhadap keamanan nasional AS berdasarkan undang-undang tahun 2019 yang ditujukan untuk melindungi jaringan komunikasi.
Pada Maret 2021, FCC awalnya menunjuk lima perusahaan Tiongkok di bawah "Daftar Tercakup" - termasuk Huawei Technologies, ZTE, Hytera Communications, Hangzhou Hikvision Digital Technology dan Zhejiang Dahua Technology.
Anggota parlemen meminta FCC untuk mempertimbangkan menggunakan Covered List untuk menangani modul seluler milik China dan untuk menjawab apakah komisi dapat melacak keberadaan Quectel, Fibocom, dan modul lain yang disediakan oleh perusahaan China.
Pada tahun 2022, Kedutaan Besar China di Washington mengatakan FCC "menyalahgunakan kekuasaan negara dan dengan jahat menyerang operator telekomunikasi China tanpa dasar faktual." Huawei telah berulang kali membantah tuduhan melakukan kesalahan.
REUTERS
Pilihan Editor Top 3 Dunia: Korea Utara Retas Produsen Rudal Rusia, Jambore Pramuka, dan Hari Kucing