TEMPO.CO, SYDNEY – Kepolisian Australia pada Selasa, 8 Agustus 2023, menangkap 19 orang yang diduga telah membagikan materi pelecehan anak secara online. Penangkapan dilakukan setelah menerima laporan intelijen dari Biro Investigasi Federal (FBI).
Dengan penahanan itu, maka pihak berwenang pun bisa menyelamatkan 13 anak dari bahaya lebih lanjut. Penyelidikan dimulai di Australia pada tahun lalu setelah pembunuhan dua agen FBI di Florida pada 2021. Menurut Kepolisian Australia, keduanya sedang menyelidiki pelecehan anak di Amerika Serikat.
FBI kemudian memberitahu Kepolisian Australia tentang anggota jaringan lintas jaringan di negara itu yang diduga membagikan materi pelecehan anak di situs gelap.
"Semakin lama orang seperti ini menghindari deteksi, semakin lama siklus penyalahgunaan berlanjut. Ini adalah jaringan yang canggih," kata komandan Kepolisian Federal Australia atau AFP Helen Schneider dalam konferensi pers.
Mereka yang ditahan semuanya laki-laki berusia antara 32 tahun dan 81 tahun. Mereka mendistribusikan gambar dan video materi pelecehan anak, mengobrol di platform pesan, dan diduga menggunakan enkripsi supaya tidak terdeteksi.
Kepolisian menjelaskan sebagian besar mereka yang melanggar aturan ini di Australia, dipekerjakan dalam pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan tingkat tinggi tentang jaringan internet. Beberapa dituduh membuat materi pelecehan anak mereka sendiri.
Dua pelaku di Australia telah dijatuhi hukuman penjara sementara yang lainnya masih diadili. Investigasi FBI terkait telah menyebabkan penangkapan 79 orang.
REUTERS
Pilihan Editor: Batik Air Buka Rute Baru ke Guangzhou Mulai 26 Maret 2023, Ada Apa di Guangzhou?
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.