TEMPO Interaktif, Yerusalem: Paus Benedict akan bertemu tokoh Muslim dan Yahudi di kota suci mereka di Yerusalem pada hari Selasa saat ia berusaha untuk mempromosikan dialog antar agama dalam tur Timur Tengahnya yang ditandai oleh kontroversi.
Setelah bertemu Mufti Besar, ulama Muslim senior Palestina, di Masjid Al Aqsa (Dome of the Rock) yang mendominasi Kota Tua, ia akan bertemu dua rabbi Israel di Tembok Barat, sisa-sisa dari Kuil era Romawi yang merupakan tempat suci Yahudi.
Masjid Al Aqsa merupakan tempat di mana tiga agama monoteis percaya Ibrahim menghorbankan anaknya kepada Tuhan, sebelum malaikat menahan tangannya.
Raja Sulaiman dan penerusnya membangun kuil Yahudi di situs itu sebelum bangsa Romawi menghancurkan Kuil Kedua 70 tahun masehi dan bangsa Yahudi tersebar di pengasingan.
Pada abad ke 7, Islam membangun masjid pertama di tempat itu, di mana kaum Muslim percaya menjadi tempat Nabi Muhammad naik ke langit.
Wilayah sekitarnya, termasuk Masjid Al Aqsa menurut kaum Muslim merupakan tempat suci, dan telah menjadi fokus ketegangan sejak pasukan Israel menguasai Kota Tua Yerusalem pada tahun 1967.
Ketika politikus Israel Ariel Sharon berjalan melalui apa yang menurut orang-orang Yahudi sebagai Kuil Gunung pada tahun 2000, hal itu mengakibatkan kemarahan Palestina berubah menjadi pemberontakan berdarah, atau Intifada, terhadap pendudukan. Sharon kemudian menjadi perdana menteri.
Paus nantinya akan mengunjungi situs Jamuan Terakhir Yesus sebelum penyaliban dan kebangkitan, kunci pentingnya Yerusalem bagi umat Kristen, sebelum berpidato pada ribuan orang di Taman Getsemani.
REUTERS