TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Dunia edisi Senin, 7 Agustus 2023, dibuka dengan kabar dari Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan. Banyak problem yang menerpa ajang global ini, mulai dari gelombang panas hingga badai.
Berita kedua datang dari Arab Saudi yang menyelenggarakan perundingan damai Rusia Ukraina. Kyiv menyebut pertemuan itu produktif, sementara Moskow menilai gagal.
Berita terakhir datang dari dalam negeri. Presiden RI Joko Widodo menyinggung fenomena masyarakat dunia yang saat ini dinilai semakin tidak religius saat membuka ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference atau IIDC.
Berikut, Top 3 Dunia selengkapnya:
Usai Gelombang Panas, Peserta Jambore Pramuka Dunia Diterpa Badai
Penyelenggaraan Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan, kembali diterpa masalah. Setelah bergulat dengan gelombang panas, selama berhari-hari, badai mengancam perkemahan besar peserta jambore.
Ratusan dari peserta Jambore Pramuka Dunia yang berjumlah sekitar 40.000 pramuka dari 155 negara telah dilumpuhkan oleh suhu 33 Celcius. Beberapa anggota pramuka telah dipulangkan.
Selanjutnya, baca di sini.
Perundingan Damai Rusia Ukraina di Saudi: Kyiv Sebut Produktif, Moskow Nilai Gagal
Moskow menilai pertemuan damai Rusia Ukraina yang digelar Arab Saudi untuk mencari jalan damai krisis Ukraina sebagai upaya gagal dalam menarik dukungan Global Selatan ke belakang Kyiv. Sementara Kyiv menyebutnya sebagai kemajuan menuju penyelesaian damai perang dengan Rusia.
Lebih dari 40 negara, termasuk China, India, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa ikut serta dalam pembicaraan Jeddah yang berakhir pada Minggu, 6 Agustus 2023. Rusia sendiri tidak terlibat dalam pertemuan itu.
Selanjutnya, baca di sini.
Jokowi Singgung Masyarakat Dunia Makin Tidak Religius
Presiden RI Joko Widodo menyinggung fenomena masyarakat dunia yang saat ini dinilai semakin tidak religius. Ia mendorong masyarakat Asia Tenggara untuk terus merawat semangat keagamaan di kawasan yang makin meningkat.
Saat membuka ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference atau IIDC di Jakarta pada Senin, 7 Agustus 2023, Jokowi memberi perhatian kepada masalah ini dengan merujuk pada penelitian Ipsos Global Religion tahun ini. Presiden mengutip penelitian itu dengan menyebut dari 19.731 orang yang disurvei di 26 negara di dunia, sebanyak 29 persen di antaranya mengaku sebagai agnostik dan atheis.
Selanjutnya, baca di sini.
Pilihan Editor: Bentrokan Umat Hindu dan Muslim Terjadi Lagi di Haryana, India