TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan Cina mengumumkan akan membatasi ekspor pesawat tak berawak atau drone untuk menjaga keamanan dan kepentingan nasional. Cina khawatir drone tersebut akan dipakai pada perang di Ukraina.
Pembatasan peralatan akan mengharuskan vendor meminta izin untuk mengekspor mesin drone tertentu, laser, pencitraan, peralatan komunikasi dan radar, dan sistem anti-drone. Drone tingkat konsumen dengan spesifikasi tertentu juga tunduk pada kontrol, yang mulai berlaku 1 September 2023.
Semua drone sipil yang tidak termasuk dalam kontrol dilarang diekspor untuk tujuan militer, menurut seorang juru bicara kementerian yang tidak disebutkan namanya. “Perluasan lingkup kontrol drone Cina kali ini merupakan langkah penting untuk menunjukkan komitmennya sebagai negara besar yang bertanggung jawab untuk menerapkan inisiatif keamanan global dan menjaga perdamaian dunia,” kata pernyataan itu. Kementerian Perdagangan juga mengatakan bahwa Cina telah secara konsisten menentang penggunaan drone sipil untuk tujuan militer.
Rusia dan Ukraina sama-sama menggunakan drone dalam perang. Drone sipil berpotensi untuk diubah atau digunakan untuk penggunaan militer, juga menjadi sorotan selama konflik.
Awal tahun ini, ada drone buatan Cina yang jatuh, telah dipasang dan dipersenjatai. Drone itu telah digunakan untuk menargetkan pasukan Ukraina.
Pembuatnya, Mugin Limited, mengonfirmasi bahwa itu adalah badan pesawat buatan mereka. Perusahaan menyatakan insiden itu sangat disayangkan.
Beberapa blogger teknologi mengatakan mesin itu dikenal sebagai "Alibaba drones" karena telah tersedia untuk dijual hingga US$ 15.000 di situs pasar Cina termasuk Alibaba dan Taobao.
Insiden terbaru yang melibatkan drone adalah penyerangan kantor Kementerian Rusia di Moskow. Meski tidak secara terang-terangan mengakui, Ukraina disebut berada di balik serangan tersebut.
Pagi ini, unit anti-pesawat juga telah menembak jatuh drone yang menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv. Wali Kota Vitali Klitschko dan pejabat militer mengatakan puing-puing drone Rusia jatuh di tiga distrik tetapi tidak menyebabkan korban cedera.
CNN | REUTERS
Pilihan Editor: Donald Trump Dijerat Tuduhan Baru, Didakwa Ingin Batalkan Hasil Pilpres 2020