TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disebut kurang bersyukur dan tak tahu berterima kasih. Bekas pejabat Pentagon, Douglas MacKinnon mengatakan dalam opininya yang diterbitkan di The Hill, bahwa Zelensky membuat orang Amerika bertanya-tanya ihwal komitmen Amerika Serikat untuk Ukraina.
Dia menunjukkan bahwa Juni lalu, Presiden AS Joe Biden menyerang Zelensky mengenai tuntutannya yang tidak pernah berakhir untuk bantuan AS. "Presiden Biden baru saja memberi tahu Zelensky melalui telepon bahwa dia telah menyetujui bantuan militer AS senilai US$ 1 miliar lagi ketika pemimpin Ukraina itu mulai membuat daftar semua hal tambahan yang dia inginkan dan tidak dia dapatkan," kata MacKinnon.
Sebelum berangkat ke KTT NATO pada 11 Juni 2023, Zelensky menyatakan di Twitter bahwa pendirian pemerintahan Biden tentang keanggotaan NATO untuk Ukraina tidak masuk akal dan belum pernah terjadi sebelumnya. “Satu tahun kemudian, pemerintahan Biden menanggapi Zelensky yang tampaknya tidak berterima kasih sekali lagi. Sementara Presiden Biden berada di Vilnius, Lituania, untuk KTT NATO, penasihat keamanan nasionalnya, Jake Sullivan, menyelinap dengan duri yang jelas diarahkan ke Zelensky tanpa menyebutkan namanya. Menyanggah kritik dari Zelensky karena tidak memperluas keanggotaan NATO ke negaranya. Sullivan mengatakan AS 'pantas mendapat ucapan terima kasih' atas miliaran dolar pembayar pajak AS yang telah diberikannya untuk membela Ukraina," kata MacKinnon.
Dia menambahkan bahwa bantuan AS ke Ukraina sama atau melebihi semua negara-negara Eropa bila digabungkan.
Seorang mantan pejabat Pentagon tingkat tinggi memberi tahu MacKinnon bahwa Zelensky bertingkah seperti anak manja dan pemarah yang mendapatkan semua yang diinginkannya dan itu masih belum cukup. "Banyak orang di pemerintah AS dan banyak warga kami yang bosan dengan tindakannya. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa dia juga membakar jembatan di Eropa," tambahnya.
MacKinnon menekankan, mengutip jajak pendapat Gallup, bahwa "semakin banyak orang Amerika dari seluruh spektrum politik mulai mempertanyakan komitmen AS terhadap Ukraina.
Namun di sisi lain, pemerintahan Biden tidak menunjukkan tanda-tanda memperlambat dukungan untuk Ukraina maupun kontraktor pertahanan. MacKinnon menyatakan kebijakan itu buruk bagi pembayar pajak AS atau mereka yang mencari akuntabilitas ketat terkait miliaran uang, bantuan, dan pasokan militer ke Kiev.
“Biden dan timnya mungkin ingin terus mengirim miliaran yang tidak terhitung ke Ukraina, tetapi lebih banyak orang Amerika tampaknya ingin mengerem menuju rangkaian kurva tak berujung berikutnya. Sebuah tren yang kemungkinan besar akan tumbuh ketika orang Amerika lebih memperhatikan konsekuensi mengerikan dari perang sementara juga memutuskan untuk melihat Zelensky di permukaan tanah daripada di atas tumpuan,” ujar MacKinnon.
TASS | THE HILL
Pilihan Editor: Biden Resmikan Monumen Emmett Till, Remaja Kulit Hitam Korban Rasialisme