ASEAN Perlu Memainkan Peran
Wakil Direktur Human Rights Watch untuk Divisi Asia Phil Robertson saat jumpa pers pada Senin, 24 Juli 2023, menyoroti soal banyaknya dugaan pelanggaran terhadap hak mendasar manusia di Kamboja, juga yang secara khusus terkait dengan pemilu kali ini. ASEAN, menurutnya, perlu memainkan peran dalam meyakinkan Kamboja untuk menghentikan segala bentuk pengekangannya terhadap sipil, termasuk soal keikutsertaan partai oposisi, boikot warga, hingga penutupan media.
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara sudah lama memegang prinsip non-intervensi dalam kaitannya dengan kebijakan masing-masing negara anggota. ASEAN, yang tahun ini dipimpin Indonesia, juga mendapatkan kritik tajam dalam menangani krisis Myanmar sebab pendekatannya dianggap belum secara signifikan menyelesaikan isu tersebut.
Wakil Ketua APHR dan mantan anggota parlemen Malaysia Charles Santiago, menilai ASEAN perlu tetap maju dan menyampaikan perhatiannya soal Kamboja. Baginya pemilu yang bebas dan adil sesuai dengan piagam ASEAN dan blok perlu menyuarakan ini.
Analis telah memperkirakan transisi di Kamboja akan terjadi dalam jangka menengah. Ruang itu dianggap dapat memberi Hun Manet waktu untuk mendapatkan legitimasi dengan publik dan elit politik.
Fokus utamanya adalah jika dia berusaha mengarahkan Kamboja keluar dari orbit Cina dan memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat yang terus-menerus tegang oleh pendekatan tangan besi ayahnya.
Amerika Serikat meminta Kamboja untuk memulihkan demokrasi multi-partai yang sejati, mengakhiri perkara yang bermuatan politik, dan membatalkan vonis terhadap pengkritik pemerintah. Washington juga mau Phnom Penh mengizinkan media independen beroperasi tanpa campur tangan untuk "meningkatkan kedudukan internasional negara tersebut".
"Sebagai tanggapan, Amerika Serikat telah mengambil langkah-langkah untuk memberlakukan pembatasan visa pada individu yang merusak demokrasi dan menghentikan program bantuan asing tertentu," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Komando PBB dan Korea Utara Buka Pembicaraan Nasib Travis King