TEMPO.CO, Jakarta - NATO dan Ukraina akan membahas keamanan di Laut Hitam pada minggu depan, terutama operasi koridor untuk ekspor biji-bijian. Pembicaraan ini atas permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menurut aliansi NATO pada Sabtu, 22 Juli 2023.
Juru bicara NATO Oanu Lungescu mengatakan Dewan NATO-Ukraina, yang dibentuk pada KTT aliansi bulan ini, akan membahas situasi setelah penarikan Rusia dari kesepakatan yang mengawasi ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina. Zelensky mengatakan telah meminta pertemuan itu dalam percakapan telepon dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Menurut Lungescu, Zelensky dan Stoltenberg akan membahas penarikan Rusia dari kesepakatan itu. Ekspor biji-bijian dikhawatirkan akan membuat jutaan orang yang rentan di seluruh dunia terancam kelaparan.
Pertemuan itu akan berlangsung di tingkat duta besar. Pertemuan pengukuhan dewan tersebut, pada KTT NATO di Vilnius, dihadiri oleh para kepala negara atau pemerintahan.
Zelensky, dalam pidato video malam telah mengatakan sebelumnya bahwa dewan membawa kerja sama dengan NATO ke tingkat baru yang lebih maju, Dewan NATO-Ukraina, dan mekanisme ini dapat berdampak. "Saya mengusulkan kepada Jens agar dewan diadakan tanpa penundaan untuk konsultasi krisis yang relevan. Pertemuan akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang. Kita dapat mengatasi krisis keamanan di Laut Hitam."
Rusia mengatakan telah menarik diri dari perjanjian tersebut dengan alasan bahwa negara-negara Barat telah mengabaikan tuntutannya untuk memastikan ekspor makanan dan pupuk Moskow. Moskow mengatakan kapal yang menuju ke pelabuhan Laut Hitam Ukraina dapat dianggap sebagai sasaran militer.
Kepala bantuan PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat bahwa harga gandum melonjak sejak Rusia keluar dari kesepakatan. Kenaikan harga ini berpotensi mengancam kelaparan dan lebih buruk lagi bagi jutaan orang.
REUTERS
Pilihan Editor: Polisi Tangkap Tersangka Pemerkosa 2 Wanita India yang Diarak Bugil