TEMPO.CO, Jakarta - Bom tandan yang dipasok AS berada di tangan Ukraina dan telah dikerahkan di lapangan sebagai bagian dari pertempuran Kyiv melawan Rusia, kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby, Kamis, 20 Juli 2023.
"Kami mendapat umpan balik awal dari Ukraina, dan mereka menggunakannya dengan cukup efektif," kata Kirby dalam jumpa pers.
Kirby mengatakan bom tandan berdampak pada formasi pertahanan dan manuver Rusia.
Ukraina telah berjanji untuk menggunakan bom tandan hanya untuk mengusir konsentrasi tentara musuh Rusia.
Bom tandan, yang dilarang di lebih dari 100 negara, biasanya melepaskan sejumlah besar bom kecil yang dapat membunuh tanpa pandang bulu di wilayah yang luas. Yang gagal meledak menimbulkan bahaya selama beberapa dekade.
Masing-masing pihak menuduh pihak lain menggunakan bom curah dalam konflik yang diluncurkan oleh invasi Rusia pada Februari 2022.
Sejak bulan lalu, pasukan Ukraina telah bergerak di timur dan selatan, merebut kembali sejumlah kecil wilayah dalam serangan balasan besar pertama mereka sejak tahun lalu. Tapi jalannya lambat, dan mereka belum mengambil garis pertahanan utama Rusia.
Sementara itu, eskalasi Laut Hitam terjadi ketika Kyiv melaporkan upaya baru Rusia untuk kembali menyerang di timur laut Ukraina, di mana dikatakan Moskow telah mengumpulkan 100.000 tentara dan ratusan tank.
Eskalasi ini mendorong gandum berjangka AS naik pada Kamis, setelah melonjak 8,5% pada hari Rabu, kenaikan satu hari tercepat sejak hari-hari awal invasi Rusia.
Importir biji-bijian utama di Timur Tengah dan Afrika Utara telah bereaksi dengan tenang namun hingga akhir koridor pengiriman yang aman, kata pedagang komoditas Eropa, dan tidak ada pembelian panik.
REUTERS
Pilihan Editor: Irak Usir Duta Besar Swedia, Protes Kasus Pembakaran Al Quran