TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas banjir yang terjadi akibat hujan deras beberapa hari terakhir di Korea Selatan terus bertambah. Lima korban tewas setelah terperangkap di bawah terowongan yang terendam bisa dikeluarkan Minggu, 16 Juli 2023, sehingga jumlah warga yang meninggal menjadi 31 orang.
Kelima orang itu berada dalam sebuah bus yang terendam banjir di jalan bawah tanah di Cheongju pada Sabtu, setelah petugas penyelamat memulai operasi pencarian bawah air pada Minggu pagi.
Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan sebelumnya mengatakan 26 orang tewas dan 10 orang hilang pada Sabtu pukul 6 pagi karena hujan lebat menyebabkan tanah longsor dan banjir di seluruh negeri, dengan evakuasi mencakup 7.540 orang.
Korban dari terowongan banjir tidak dimasukkan dalam data kementerian karena tidak jelas berapa banyak orang dan mobil yang terjebak di bawah air.
"Kami fokus pada operasi pencarian karena kemungkinan ada lebih banyak orang di sana," kata Seo Jeong-il, kepala stasiun pemadam kebakaran Cheongju barat, kepada wartawan.
Presiden Yoon Suk Yeol, sekarang dalam perjalanan ke luar negeri, memerintahkan Perdana Menteri Han Duck-soo untuk memobilisasi semua sumber daya untuk meminimalkan korban, kata kantornya. Hujan lebat diperkirakan kembali terjadi di semenanjung Korea sepanjang hari Minggu ini.
REUTERS
Pilihan Editor Dikecam Israel, Demonstran Swedia Batal Bakar Kitab Suci Yahudi