TEMPO Interaktif, Jakarta: Seorang perempuan dari Texas menjadi warga Amerika Serikat pertama yang diyakini meninggal akibat flu babi.
Perempuan itu - berasal dari wilayah Cameron, dekat perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko - meninggal awal minggu ini, kata Departemen Pelayanan Kesehatan Negara Texas.
Namun, dalam pernyataan ditambahkan bahwa perempuan itu menderita "kondisi kesehatan yang kronis".
Ini merupakan kematian akibat flu babi terkonfirmasi kedua di luar Meksiko. Seorang anak kecil asal Meksiko tewas karena virus itu di Amerika pada bulan April.
Perempuan yang tak disebut namanya itu meninggal di usia 30-an, menurut kantor berita Associated Press.
Terdapat 61 kasus flu H1N1 terkonfirmasi yang dilaporkan di Texas, kata Departemen.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mengatakan bahwa 1.490 kasus flu babi telah diverifikasi di 21 negara.
Setelah Meksiko, Amerika Serikat merupakan jumlah terbesar infeksi flu babi terkonfirmasi melalui laboratorium, dengan jumlah kasus 403.
WHO telah mendesak negara-negara untuk tetap waspada, dengan mengatakan pandemi global tetap menjadi ancaman.
WHO mengatakan bahwa jumlah infeksi terus bertambah.
BBC | EZ